Bisnis.com, JAKARTA - Dalam beberapa bulan terakhir, tercatat adanya peningkatan kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit di kalangan anak-anak di sekolah dan asrama.
Oleh karena itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau orang tua agar melengkapi dan menambahkan vaksinasi yang dibutuhkan anak, terutama yang bersekolah di asrama.
Pasalnya, anak-anak lebih rentan terkena penyakit menular karena kontak erat selama hampir 24 jam bersama dengan teman-teman di sekolah atau di asrama sehingga potensi penularan penyakit menular lebih tinggi.
Beberapa penyakit infeksi yang rentan ditularkan di lingkungan sekolah yaitu Mumps, Varicella, Hepatitis A, dan Hand Foot Mouth Disease. Penyebaran penyakit ini dapat berdampak serius pada kesehatan anak dan proses belajar mengajar.
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengatakan, anak-anak yang terinfeksi tidak hanya berisiko mengalami komplikasi kesehatan, tetapi juga dapat menularkan penyakit kepada teman-teman dan lingkungan sekitarnya.
"Bahkan ada beberapa sekolah asrama yang harus menutup sekolah karena Kejadian Luar Biasa, yang tentunya dapat mengganggu proses belajar anak," ungkapnya dalam keterangan resmi, Kamis (14/11/2024).
Beberapa gangguan kuaitas hidup yang dialami anak misalnya pada yang sakit Hepatitis A. Dengan gangguan fungsi hati berat perlu beristirahat lama hingga beberapa minggu dan ini amat mengganggu proses belajarnya.
Oleh karena itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan pentingnya langkah pencegahan yang efektif untuk mengatasi masalah penyebaran wabah penyakit infeksi di lingkungan anak sekolah ini yakni melalui vaksinasi.
"Vaksinasi merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit di kalangan anak-anak. Dengan vaksinasi, anak-anak dapat membangun kekebalan tubuh yang kuat terhadap berbagai penyakit menular dan berbahaya. Program imunisasi yang lengkap dan tepat waktu dapat membantu menciptakan kekebalan kelompok, sehingga melindungi mereka yang tidak dapat divaksinasi," kata Dr. Piprim.
IDAI juga meminta Pemerintah dan lembaga kesehatan terus meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya vaksinasi dan Perilaku Hudup Bersih Sehat (PHBS).
"Selain itu, pelaksanaan program vaksinasi di sekolah-sekolah harus diperkuat, termasuk penyuluhan tentang manfaat vaksinasi dan penerapan PHBS. Kemudian, kerjasama dan kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan tenaga kesehatan sangat penting untuk memastikan cakupan vaksinasi yang tinggi, menerapkan PHBS, menjaga kebersihan lingkungan sekolah agar kesehatan anak tetap terjaga," imbuhnya.
Dr. Piprim juga menegaskan, pencegahan wabah penyakit di sekolah dan asrama sangat bergantung pada upaya vaksinasi yang efektif.
"Dengan meningkatkan cakupan vaksinasi dan kesadaran masyarakat, kita dapat melindungi anak-anak kita dari penyakit menular dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman. Mari bersama-sama berkomitmen untuk kesehatan anak-anak kita melalui vaksinasi," tutup Dr. Piprim.