Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah studi terbaru yang dilansir dari medicallnewstoday.com, menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat memperlambat pertumbuhan rambut.
Untuk penelitian ini, para peneliti menemukan tikus yang menjalani pola puasa 16:8 atau puasa berselang-seling, hanya memperlihatkan pertumbuhan rambut sebagian setelah 90 hari, dibandingkan dengan tikus biasa yang menumbuhkan kembali sebagian besar rambutnya.
Hal ini menunjukkan penurunan pertumbuhan rambut yang signifikan dibandingkan dengan kelompok biasa dengan akses makanan yang tidak dibatasi.
Baca Juga Tata Cara Puasa Weton dan Pantangannya |
---|
Peneliti meyakini hal tersebut terjadi karena sel induk folikel rambut (HFSC) yang diperlukan untuk pertumbuhan rambut tidak dapat mengatasi stress oksidatif disebabkan oleh tubuh yang beralih dari penggunaan glukosa menjadi lemak selama puasa intermiten.
Pada manusia, peneliti melakukan uji coba kecil dengan mengikuti puasa intermiten selama 18 jam setiap hari. Efek yang terjadi pada manusia, dimana partisipan mengalami penurunan kecepatan pertumbuhan rambut sebesar 18%.
“Populasi manusia heterogeny, sehingga efeknya mungkin berbeda untuk orang yang berbeda”, kata Bing Zang, PhD, asisten professor dan peneliti utama di School of Live Sciences di Westlake Universoty di Tiongkok.
Bing Zang juga menjelaskan bahwa peneliti tidak ingin menakut-nakuti orang agar tidak melakukan puasa intermiten melainkan berencana untuk meneliti bagaimana proses tersebut mempengaruhi aktivitas regenerasi di jaringan lain. Serta peneliti ingin mengetahui bagaimana puasa intermiten mempengaruhi penyembuhan luka pada kulit dan mengindentifikasi metabolit dapat membantu kelangsungan hidup dan meningkatkan pertumbuhan rambut selama puasa.
Jennifer Cheng, DO, Kepala endokrinologi di Hackensack Meridian Center di New Jersey, mengatakan puasa intermiten merupakan hal yang umum dilakukan sebagian orang untuk membatasi asupan makanan dan banyak menggunakan untuk menurunkan berat badan, namun tetap harus mewaspadai efek samping yang mungkin terjadi.
Diperlukan lebih banyak penelitian pada manusia untuk memahami potensi efek puasa intermiten pada kerontokan rambut dan pertumbuhan rambut.
Kerontokan rambut sering terjadi pada pasien yang melakukan penurunan berat badan yang cepat. Studi- studi ini menekankan bahwa puasa intermiten pada sel induk folikel rambut tidak bergantung pada pengurangan kalori dan mekanisme lain menjelaskan kerontokan rambut akibat puasa intermiten terlepas dari penurunan berat badan.
Dengan memahami efek puasa intermiten mungkin memodifikasi dengan menambahkan suplemen pada diet dapat menghasilkan efek puasa intermiten tanpa adanya kerontokan pada rambut.
Bagi orang yang sedang menjalani diet puasa intermiten dan khawatir mengalami kerontokan rambut, ahli gizi mengatakan bahwa pola makan penting untuk mendapatkan nutrisi yang optimal bagi semua sistem tubuh.
Nutrisi yang dibutuhkan seperti protein, zat besi, dan asam lemak esensial yang berperan dalam pertumbuhan rambut, kesehatan kulit, dan semua fungsi organ. Mengkonsumsi makanan bernutrisi sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan seperti sayur-sayuran hijau, kacang-kacangan, dan ikan bermanfaat dalam diet agar seimbang. (Tesalonika Loris)