Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Prabowo mengungkapkan dia memiliki hubungan genetik dengan India, saat melakukan jamuan makan kenegaraan di perayaan Hari Republik pada hari Minggu.
Prabowo Subianto mengatakan bahwa hasil tes sekuens genetiknya menunjukkan bahwa ia memiliki “DNA India”.
Prabowo mengatakan hal ini di jamuan makan yang diselenggarakan oleh Presiden Droupadi Murmu pada hari Sabtu, Rashtrapati Bhavan membagikan klip video pidatonya pada hari Minggu.
“Saya ingin melapor kepada Presiden, Perdana Menteri, Wakil Presiden, beberapa minggu yang lalu, saya menjalani tes sekuens genetik dan tes DNA, dan mereka memberi tahu saya bahwa saya memiliki DNA India. Dan semua orang tahu ketika saya mendengar musik India, saya mulai menari, itu pasti bagian dari diri saya,” kata Subianto dilansir dari Indianexpress.
Diapit oleh Perdana Menteri Narendra Modi dan Wakil Presiden Jagdeep Dhankhar di meja tinggi, Subianto melanjutkan mengatakan dirinya bukan politisi profesional, bukan diplomat yang baik.
"Saya mengatakan apa yang ada di hati saya. Saya (telah) datang ke sini (selama) beberapa hari tetapi saya belajar banyak dari kepemimpinan, program, dan komitmen Perdana Menteri Modi untuk mengurangi kemiskinan, membantu yang terpinggirkan, membantu bagian terlemah dari masyarakat Anda adalah inspirasi bagi kami.” tambahnya.
Malam hari usai jamuan kenegeraan, delegasi dari Indonesia yang terdiri dari beberapa menteri menyanyikan lagu Bollywood populer tahun 1998 ‘Kuch Kuch Hota Hai’, yang sangat mengejutkan bagi mereka yang hadir di sana.
Presiden Prabowo juga membahas panjang lebar tentang hubungan peradaban kuno antara kedua negara, menambahkan bahwa ia ingin melihat Indonesia dan India terus menjadi mitra dan sahabat dekat.
Menyambut Subianto, Murmu mengatakan bahwa hubungan peradaban antara India dan Indonesia telah terjalin selama ribuan tahun.
“Nilai-nilai pluralisme, inklusivitas, dan supremasi hukum merupakan nilai-nilai yang sama di kedua negara dan nilai-nilai bersama ini telah memberikan arah bagi hubungan kontemporer kita,” katanya.
Ia mengenang “hubungan peradaban yang telah terjalin selama ribuan tahun”, termasuk ‘Bali Jatra’ yang dirayakan di Odisha, yang memperingati perjalanan maritim yang dilakukan oleh pelaut dan pedagang India di zaman kuno ke Bali dan wilayah lain di Indo-Pasifik. Murmu juga mencatat bahwa Indonesia merupakan pilar utama kebijakan ‘Bertindak ke Timur’ dan Visi Indo-Pasifik India.
Sementara itu, Genderang Suling Canka Lokananta dari Indonesia, sebuah grup musik beranggotakan 190 orang dari Akademi Militer Indonesia, juga ikut serta dalam parade Hari Republik pada hari Minggu.
