Bisnis.com, JAKARTA - Industri kreatif di Indonesia, khususnya film mendapat suntikan investasi sebesar Rp5 triliun dari kemitraan dengan United Media Asia (UMA).
Dana ini akan difokuskan untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat inovasi budaya dan ekonomi kreatif yang mampu bersaing secara global.
Investasi utamanya, akan digunakan untuk meningkatkan produksi konten lokal, pengembangan talenta, pendidikan, teknologi, hingga pembangunan infrastruktur .
Mulai dari film dan serial televisi berkualitas tinggi, platform digital, pelatihan vokasi, hingga pusat inovasi, dana ini ditujukan untuk mengaktifkan seluruh rantai nilai industri kreatif demi pertumbuhan jangka panjang dan penciptaan lapangan kerja baru.
“Dana ini bukan sekadar modal, tapi bentuk nyata komitmen terhadap identitas bangsa, penciptaan peluang ekonomi, dan relevansi global. Bersama UMA, kita membangun fondasi untuk mengangkat potensi kreatif Indonesia dan menciptakan industri yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing tinggi,” ucap Sandiaga Uno yang menjalin kemitraan dengan UMA.
Perincian lebih lanjut pendanaan ini akan diumumkan setelah tanggal 20 Mei 2025.
Selain itu, inisiatif ini diperkirakan akan menarik mitra strategis dari sektor media, keuangan, pendidikan, dan teknologi, baik dari dalam maupun luar negeri, sekaligus memperluas jangkauan budaya Indonesia ke panggung dunia.
“Dana ini tak hanya mendorong lahirnya karya kreatif berkelas dunia, tapi juga memperkuat pendidikan, infrastruktur, dan tenaga kerja kreatif yang akan menentukan masa depan bangsa,” kata Chief Commercial Officer UMA, Anka Zumi.
Menteri Fadli Zon mengatakan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci pemajuan kebudayaan. Saya senang, selama enam bulan terakhir, partisipasi publik semakin kuat.
Dilansir dari Indonesia.go.id, dia menegaskan bahwa film merupakan ekspresi budaya paling lengkap yang mampu menjangkau audiens global.
"Film itu mencakup banyak unsur budaya dari akting, tari, musik, sejarah, sampai kuliner. Karena itu, film menjadi garda terdepan dalam diplomasi budaya kita," ungkapnya.
Menbud juga menyoroti kemajuan signifikan industri perfilman Indonesia, termasuk keberhasilan film animasi lokal yang menembus 9 juta penonton serta partisipasi Indonesia di ajang bergengsi Festival Film Cannes 2025.
"Budaya bukan beban. Budaya adalah peluang ekonomi dan sumber tenaga kerja. Jika dikelola dengan baik, budaya bisa berkontribusi signifikan terhadap PDB kita," tambahnya.