Bisnis.com, JAKARTA - Kurang air minum selama ini dijadikan kambing hitam penyebab ginjal menjadi rusak.
Nyatanya, ginjal Anda bisa rusak bukan hanya karena kurang air minum, tapi juga gaya hidup yang tidak sehat, salah satunya pola makan kurang sehat.
Dampak pola makan olahan dan instan, terutama di masyarakat Barat, sangat berbahaya dan diam-diam menyerang organ-organ penting ini.
Dilansir dari timesofindia, studi menunjukkan peningkatan tanda-tanda kerusakan ginjal dini pada individu muda atau paruh baya tanpa faktor risiko klasik; tanpa diabetes, tanpa hipertensi.
Apa kesamaan sebagian besar individu ini? Pola makan mereka, termasuk makanan yang tinggi natrium, fosfat, gula, dan lemak tidak sehat.
Berikut makanan yang bisa merusak ginjal menurut dr. Naveen M Nayak, Konsultan - Nefrologi dan Transplantasi Ginjal Rumah Sakit Apollo Sheshadripuram, Bengaluru
1. Soda & Minuman Manis
Konsumsi rutin soda, khususnya soda berbahan dasar kola, telah dikaitkan langsung dengan cedera ginjal, terlepas dari kondisi medis yang mendasarinya dalam banyak penelitian.
Kadar fruktosa tinggi; meningkatkan asam urat dan meningkatkan resistensi insulin, yang keduanya dianggap sebagai prekursor cedera ginjal.
Asam fosfat (dalam soda berwarna gelap) menarik kalsium dari tulang dan merusak ginjal.
2. Daging Olahan (bacon, sosis apa pun, daging olahan)
Daging olahan merupakan protein penting dalam banyak pola makan, tetapi dapat berdampak buruk bagi ginjal Anda.
Dikarenakan kandungan natrium dan pengawet yang tinggi, hal ini dapat meningkatkan tekanan darah (penyebab kedua PGK).
Sebagian besar daging olahan mengandung nitrat dan nitrit yang tinggi, yang memicu peradangan dan disfungsi endotel.
3. Makanan Kaleng & Instan
Ya, makanan kaleng (sup kaleng) dan makanan instan (mi kemasan) memang praktis, tetapi seringkali kandungan garamnya tinggi.
Kandungan garam yang tinggi menyebabkan retensi dan penumpukan garam, serta peningkatan tekanan darah, yang membuat ginjal bekerja lebih keras.
Beberapa makanan ini mengandung zat aditif fosfat tersembunyi yang dapat mengganggu keseimbangan kalsium-fosfor dan merusak nefron.
4. Makanan Cepat Saji (Burger, kentang goreng, pizza)
Makanan cepat saji tidak hanya tinggi kalori, tetapi juga tinggi natrium, lemak trans, dan/atau beberapa jenis bahan olahan yang dapat membebani fungsi ginjal.
Kadar natrium yang tinggi dari lemak dapat meningkatkan tekanan darah Anda. Keju dan saus olahan seringkali sangat tinggi natrium.
5. Makanan tinggi oksalat yang berlebihan
Makanan tinggi oksalat (misalnya, bayam, bit, ubi jalar, kacang-kacangan) dianggap sehat jika dikonsumsi dalam jumlah sedang. Semakin banyak dikonsumsi, semakin banyak masalah yang dapat dialami pasien (terutama bagi pasien yang pernah mengalami batu ginjal).
Karena oksalat dapat bergabung dengan kalsium untuk membentuk batu ginjal, hal ini akan membebani proses penyaringan.
6. Karbohidrat olahan dan makanan panggang
Roti putih, kue kering, dan karbohidrat olahan lainnya berkontribusi terhadap obesitas, resistensi insulin, dan peradangan, yang semuanya merupakan faktor risiko disfungsi ginjal.
Meningkatkan kadar glukosa dan insulin dalam darah.
Berkontribusi pada pembentukan massa lemak, yang merupakan penyumbang signifikan terhadap penyakit ginjal kronis (PGK) dan batu ginjal.
Bukan hanya satu kali makan atau satu camilan; melainkan paparan kumulatif harian terhadap bahan-bahan yang merusak ginjal yang mendorong hilangnya fungsi ginjal seiring waktu.
Tips cegah sakit ginjal
- Batasi natrium hingga maksimum <2.000 mg/hari.
- Pilih makanan segar dan utuh, bukan makanan kemasan.
- Minum air putih (bukan soda/minuman berenergi).
- Jika Anda sudah mengalami gangguan fungsi ginjal, perhatikan konsumsi protein Anda (terutama protein hewani).
- Jaga kadar gula darah dan tekanan darah yang sehat.
- Batasi asupan fosfor Anda (jika pola makan Anda buruk) dari zat tambahan makanan (misalnya, periksa semua label makanan).