Bisnis.com, JAKARTA - Mengingat tren hidup sehat saat ini semakin berkembang, semakin banyak orang yang peduli tentang apa yang mereka makan, termasuk memilih pemanis yang lebih sehat.
Gula putih yang manis tinggi akan kalori, sehingga membuat banyak orang mencari pemanis pengganti. Beberapa yang sudah muncul dan dikenal adalah stevia dan gula buatan sukrosa.
Hal ini sejalan dengan survei Jakpat kepada 601 orang, di mana mulai ada perubahan perilaku yang positif tahun ini, mulai dari konsumsi air minum yang meningkat, serta kesadaran akan bahaya gula juga meningkat, dan semakin banyak orang yang berupaya menjalani pola makan seimbang.
Kini, selain sukrosa dan stevia, muncul pengganti gula yang alami dan diklaim lebih sehat, yakni gula lontar.
Sesuai namanya, gula lontar dibuat dari nira pohon lontar yang dimasak hingga mengental. Gula ini memiliki rasa khas, tapi lebih ringan jika dibandingkan dengan gula kelapa.
Gula lontar disebut bisa menjadi pengganti gula yang lebih baik karena memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Indeks Glikemik Lebih Rendah (IG)
Gula Lontar memiliki IG yang lebih rendah, dibandingkan gula tebu. Gula ini membantu menstabilkan lonjakan gula darah, dan dapat mencegah pankreas bekerja keras untuk menghasilkan insulin setelah makan. Dengan gula darah yang naik perlahan dan lebih stabil, juga mencegah darri sugar spike atau rasa ngantuk setelah makan.
2. Kandungan Nutrisi Tinggi
Gula Lontar juga mengandung lebih banyak vitamin dan mineral seperti kalium, seng, zat besi, dan vitamin B1, B2, B3, dan yang dapat membantu mencegah anemia, membantu kesehatan tulang dan saraf, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta mengandung serat pangan inulin, yang membantu menjaga stabilitas gula darah.
Namun, gula tetaplah gula yang harus dibatasi konsumsi hariannya. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyarankan konsumsi gula maksimal 50 gram per hari, yang setara dengan sekitar 4 sendok makan untuk orang dewasa.