Aksi di JFW/Jakartafashionweek.co.id
Fashion

Tekanan Ekonomi, Transaksi di JWF 2016 Ditargetkan Moderat

Wike Dita Herlinda
Jumat, 28 Agustus 2015 - 23:05
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah tantangan perlambatan industri fesyen akibat tekanan perekonomian, penyelenggara JFW 2016 tetap optimistis dapat merangkul lebih banyak mitra dan pembeli selama pergelaran yang akan dihelat 24-30 Oktober itu.

Direktur Jakarta Fashion Week (JFW) Lenny Tedja mengungkapkan transaksi dari hasil forum fashion link di JFW tahun lalu mencapai sekitar Rp1 miliar melalui jalur business-to-business (b-to-b).

Namun, target transaksi untuk tahun ini dipatok moderat atau setidaknya menyamai pencapaian JFW 2015, mengingat tekanan nilai tukar akhir-akhir ini turut memengaruhi bisnis fesyen di dalam negeri.

“Tahun ini memang susah sekali, tapi kami tentunya tetap berusaha semaksimal mungkin (meningkatkan transaksi di JFW 2016). Kami membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah, apalagi di tengah situasi yang kurang menguntungkan,” ungkapnya.

Meskipun memasang target realistis, Lenny mengungkapkan jumlah desainer partisipan fashion link pada JFW 2016 meningkat dibandingkan dengan tahun lalu. Jumlah perancang dari Indonesia Fashion Forward (IFF) naik 10 peserta menjadi total 40 peserta.

Sementara itu, mitra fashion link juga bertambah sejumlah tiga partisipan. “Kalau melihat jumlah desainer dan mitranya bertambah, kami berharap mudah-mudahan jumlah buyers untuk tahun ini juga lebih banyak yang datang.”

Tahun ini, kegiatan fashion link atau forum negosiasi bisnis antara desainer dan pembeli akan berlangsung pada 26-30 Oktober, sela-sela perhelatan JFW 2016. Forum business matching tersebut turut disokong oleh Kementerian Perdagangan.

Untuk mendongkrak penjualan, salah satu strategi yang akan dilakukan JFW 2016 adalah menggaet sebagian buyers dari Trade Expo Indonesia (TEI) 2015. Untuk diketahui, TEI 2015 akan berakhir pada 25 Oktober, bersinggungan dengan hari kedua JFW 2016.

“Jadi, kami akan mencoba mengundang buyers dari TEI yang dirasa cocok untuk pangsa JFW. Untuk fashion link sendiri akan kami bagi menjadi dua sesi, yaitu buyers room yang hanya berlangsung 2 hari dan invasioning market.”

JFW 2016, sambung Lenny, akan mengedepankan lebih banyak kerja sama dengan mitra internasional. Tahun ini, terdapat sejumlah mitra baru dari Australia, Jepang, Korea Selatan, Thailand, dan Inggris.

Selama sepekan penyelenggaraan JFW 2016, diperkirakan 250 desainer akan memeragakan karya mereka. Ada pula peserta internasional yang berjumlah 10-15 desainer dari Inggris, Korea Selatan, Jepang, Australia, Thailand, dan Timur Tengah.

Melalui kolaborasi dengan mitra asing itu, kata Lenny, JFW berharap dapat memfasilitasi lebih banyak desainer internasional yang hendak memenetrasi pasar Indonesia, demikian pula sebaliknya. Salah satu yang sedang dijajaki adalah mitra asal Jepang.

“Banyak desainer Jepang yang tertarik masuk Indonesia. Tapi, dengan harga di Jepang yang sangat mahal, tidak mungkin mereka memakai bahan asli dari sana untuk dijual di sini. Oleh karena itu, kami juga akan memfasilitasi business matching dengan manufacturer lokal.”

Selain itu, ajang JFW 2016 akan dijadikan batu lompatan bagi desainer Tanah Air untuk memenetrasi rantai suplai department store internasional. Namun, Lenny enggan menjabarkan lebih lanjut proyek tersebut karena masih dalam tahap pembahasan.

Perhelatan pekan fesyen terbesar di Asia Tenggara itu turut menggandeng beberapa mitra a.l.  Wardah, Mazda, L’Oreal Professional, Magnum, Dulux, 5aSec, Matahari Department Store, dan BerryBenka.

Direktur Pemasaran Wardah Salman Subakat berpendapat JFW tahun ke-8 kali ini akan lebih menantang dibandingkan tahun-tahun sebelumnaya. Meskipun dihadang tantangan ekonomi, pergelaran fesyen tahun ini lebih disorot dibandingkan dengan sebelumnya.

“Selain itu, karena sekarang citizen journalism makin marak, kesempatan JFW tahun ini untuk membawa lebih banyak perancang lokal ke dunia internasional jadi semakin terbuka lebar.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro