/Jagalfilm.com
Entertainment

"Jagal" Bawa Oppenheimer & Mr. X Raih Penghargaan Suardi Tasrif

Newswire
Sabtu, 5 September 2015 - 05:56
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sineas kelahiran AS Joshua Oppenheimer dan seorang lagi sineas Indonesia yang dirahasiakan identitasnya—sebut saja Mr. X—meraih penghargaan Suardi Tasrif pada malam resepsi hari ulang tahun ke-21 Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia pada Jumat (4/9/2015).

Penghargaan itu diberikan karena dua film karya Joshua Oppenheimer dan anonim yakni Jagal dan Senyap berhasil mengungkap fakta peristiwa pelanggaran hak asasi manusia pada 1965-1966 dari perspektif berbeda sekaligus mengenang kejadian pada 50 tahun lalu.

“Tanpa pengungkapan fakta atas pembantaian 1965-1966, proses rekonsiliasi mustahil dilakukan. Pengalaman di banyak negara menunjukkan rekonsiliasi tidak akan pernah tercapai jika kebenaran tidak diungkap dan diakui,” demikian pernyataan resmi Dewan Juri Suardi Tasrif Award 2015, Jumat.

Film Jagal yang menuturkan kesaksian pelaku pembantaian 1965-1966 di Sumatra Utara dipublikasikan pada 2013 dengan versi berbahasa Inggris berjudul The Act of Killing.

Sementara Senyap yang menuturkan kesaksian para korban dipublikasikan pada 2014, dengan versi berbahasa Inggris yang berjudul The Look of Silence. Sejak diluncurkan, The Act of Killing dan The Look of Silence meraih puluhan penghargaan dari berbagai negara.

Joshua Oppenheimer, yang tidak dapat hadir menerima penghargaan tersebut telah merekam pidatonya selama 3 menit dan diputar pada saat acara, mengatakan dia mempersembahkan penghargaan Suardi Tasrif 2015 kepada para korban pelanggaran hak asasi manusia dan orang-orang yang terus menyuarakan kebenaran.

“Penghargaan ini sangat berarti karena inilah pertama kalinya kami menerima penghargaan dari Indonesia. Kami ingin berbagi penghargaan ini kepada orang-orang yang telah bersama-sama memperjuangkan kebebasan pers, kebebasan berpendapat dan berekspresi, serta kebebasan untuk mendapatkan informasi di Indonesia,” kata Oppenheimer.

Suardi Tasrif merupakan Bapak Kode Etik Jurnalistik Indonesia yang semasa hidupnya memperjuangkan kemerdekaan pers, kemerdekaan berpendapat, serta hak konstitusional sebagai hak fundamental yang menjadi jalan terpenuhinya berbagai hak asasi manusia.

Penghargaan Suardi Tasrif mulai diberikan pada 1998, dan Munir, koordinator Badan Pekerja Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) menjadi peraih pertama Tasrif Award.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro