Health

Tips Memilih Mainan untuk Anak

Newswire
Kamis, 26 Januari 2017 - 06:35
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- Orangtua perlu memperhatikan sejumlah aspek sebelum memutuskan membeli mainan bagi anak mereka, ujar spesialis anak dari RSU Bunda Jakarta, dr. Markus M. Danusantoso, SpA.m"Pilih yang tidak berbahaya, menarik, sederhana dan memiliki nilai belajar," ujar dia di Jakarta, Rabu.

Selain itu, lanjut Markus, semakin bertambah usia anak maka mainan yang ia miliki harus semakin kompleks, untuk membantunya berpikir lebih kompleks. "Semakin besar usia anak, mainannya harus semakin kompleks agar ia bisa berpikir lebih kompleks.

Misalnya mainan yang memiliki bermacam-macam bunyi," tutur dia. Sejumlah aspek perkembangan anak yang orangtua perlu perhatikan sejak kelahirannya antara lain: kemampuan anak memegang, memutar, melatih jari tangan, melatih konsentrasi. Kemudian, mengenal berbagai jenis tekstur bentuk permukaan, warna hingga mengenal konsep sebab akibat. Terkadang orangtua mendapati keluhan anak-anak yang merasa bosan bersama mainannya.

Bila begitu, apa yang bisa orangtua lakukan? Spesialis anak dari RSU Bunda Jakarta, dr. Markus M. Danusantoso, SpA. mengatakan sebenarnya tak ada istilah anak bosan bermain bersama mainannya. Rasa bosan muncul karena ia bermain sendirian. "Dia bisa bosan kalo main sendiri, karena dia mengulang apa yang dia sudah bisa lakukan. Anak membutuhkan pendamping. Orangtua harus mendampinginya," ujar dia dalam diskusi yang diselenggarakan Early Lerning Centre (ELC) di Jakarta, Rabu.

Menurut Markus, saat mendampingi anak bermain, orangtua perlu kreatif, agar anak bisa merasakan berbagai sensasi pengalaman bermain bersama mainannya. "Saat mendampingi kita (orangtua) harus kreatif, agar kesannya mainannya tidak begitu-begitu saja. Satu mainan dieksplorasi. Sensasi pengalaman harus dibina sejak dini," kata dia. Bermain merupakan sarana anak belajar dan menambah pengalaman.

Sejumlah aspek berkembang saat anak bermain mulai dari motorik, kognitif, sosial, yang berujung meningkatnya ketajaman panca indera anak. "Caranya? Orangtua harus dampingi. Anak tak tahu cara memainkan mainannya," kata Markus. Markus menambahkan, bermain juga membantu mengenal lingkungan sekitar, melatih anak lebih mandiri dan berinteraksi dengan orang dan yang paling penting merangsang sistem saraf dan kecerdasannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro