Bisnis.com, JAKARTA - Spokle Group Pty Ltd, sebuah perusahaan jasa kesehatan asal Australia meluncurkan aplikasi SpokleTM App, yang menyajikan dukungan dan bimbingan profesional untuk orang tua dengan anak berkebutuhan khusus
Aplikasi ini disebar di enam negara Asia Pasifik yaitu Indonesia, Australia, Selandia Baru, Singapura, Malaysia dan Filipina.
Dalam aplikasi ini, keluarga dan anak-anak yang memiliki kesulitan-kesulitan dalam berkomunikasi, seperti keterlambatan bicara atau bahasa serta kebutuhan yang lebih kompleks seperti gangguan spektrum autisme, akan dengan mudah mendapatkan akses terapi dari ahli terapis wicara dan bahasa bahkan untuk mereka yang berada di lokasi yang terpencil sekalipun.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 1 dari 160 anak-anak mengidap autisme dan sebanyak 1 dari 20 diantaranya memiliki tantangan integrasi sensorik, meskipun banyak asumsi lain yang menyatakan bahwa jumlahnya lebih tinggi. Psikolog, penulis dan dosen Rosdiana Setyaningrum MPsi., MPHEd menyampaikan beberapa tantangan yang dihadapi oleh banyak keluarga di Indonesia.
"Dalam pengalaman klinis saya, bagi setiap keluarga yang mampu mengakses bantuan profesional, masih lebih banyak lagi yang tidak mendapatkannya, dan ini benar-benar menjadi masalah nyata," ujarnya dalam siaran persnya
Lebih lanjut, Rosdiana mengatakan bahwa sulit bagi keluarga untuk mendapat bantuan yang dapat dipercaya. "Kurangnya jumlah terapis wicara dan tenaga profesional spesialis lainnya, juga mahalnya biaya pengobatan, lokasi terpencil, stigma sosial, dan kurangnya koneksi masyarakat yang membuat kehidupan sehari-hari menjadi sangat sulit bagi keluarga dengan anak-anak berkebutuhan khusus ini," tambahnya.
SpokleTM App merupakan aplikasi menyajikan program terapi terpercaya, yang dikembangkan oleh para Ahli Bahasa dan Terapi Wicara dari Australia dan Selandia Baru - terutama keluarga-keluarga yang tinggal di lokasi terpencil di mana mereka tidak bisa mendapatkan akses ke klinik terapi dan layanan berkelanjutan.
Andrew Kendrick, seorang terapis dengan sertifikasi internasional LSLS Cert. AVT yang juga merupakan Pimpinan Terapis SpokleTM App mengatakan, SpokleTM App dirancang khusus oleh para profesional untuk mendorong setiap anggota keluarga untuk terhubung dan terlibat langsung melalui cara yang menyenangkan serta berbagai kegiatan berbasis keluarga melalui pendekatan dan strategi komunikasi tertentu untuk anak kerbebutuhan khusus.
"Selain untuk para orang tua, aplikasi ini sangat disarankan untuk digunakan oleh seluruh anggota keluarga agar mempercepat proses perkembangan sensorik sesuai yang diharapkan,” ujarnya
Terdiri dari berbagai program yang mencakup topik-topik seperti Pengembangan Keterampilan Komunikasi Anak, Integrasi Sensorik, Penanganan Perilaku, hingga program pembelajaran berbasis video yang dapat dipilih dari lebih 300 video pilihan yang berisi contoh nyata sehari-hari membuat aplikasi SpokleTM dapat sangat mudah digunakan bahkan oleh anak-anak dari usia 12 bulan ke atas.
Selain berisi berbagai topik dan program pembelajaran berbasis video, SpokleTM App dilengkapi juga dengan kuis sederhana yang dapat membantu orang tua dan anggota keluarga lainnya melacak perkembangan anak mereka terhadap pencapaian-pencapaian utama yang ingin diraih. Keseluruhan program latihan yang ada pada aplikasi ini dirancang dengan metode yang sangat menyenangkan dan mudah diikuti di mana saja, setiap latihan hanya membutuhkan waktu kurang dari lima menit.
Nyoman Handika, Koordinator Pusat Layanan Autisme Denpasar mengapresiasikan langkah Spokle Group dalam meluncurkan aplikasi inovatif ini. “Peluncuran SpokleTM App ini merupakan langkah inovatif yang sudah ditunggu-tunggu oleh para orang tua dari anak penderita autisme di Indonesia. Dengan pendekatan keluarga, aplikasi ini membantu mempererat anggota keluarga untuk bersama-sama mempraktekan berbagai keterampilan yang ada didalamnya dengan menggunakan metode yang sangat mudah. Belum ada aplikasi semacam ini di Indonesia. SpokleTMadalah pionir!,” ujar Nyoman saat menghadiri seminar SpokleTM App bersama puluhan orang tua dari anak berkebutuhan khusus lainnya.