Capcay Seafood/gofood
Health

Ibu Hamil Pantang Makan Makanan Laut Karena Sebabkan Autisme pada Anak, Mitos atau Fakta?

Mutiara Nabila
Rabu, 16 April 2025 - 12:02
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Ibu hamil sering kali dilarang memakan makanan tertentu, seperti ikan atau kerang, karena kemungkinan mengandung merkuri yang dapat menyebabkan autisme pada anak. Lantas, apakah itu mitos, atau fakta? 

Dokter Spesialis Anak Unit Kerja Koordinasi (UKK) Neurologi IDAI, Amanda Soebadi mengungkapkan faktanya, bahwa anggapan tersebut hanyalah mitos belaka. 

Dia mengungkapkan hingga kini autisme masih terus diteliti dan belum ada penyebab pastinya. Namun, penyebab paling utama adalah keturunan atau genetik. 

"Jadi autisme itu sangat kuat kecenderungan genetiknya. Jadi, biasanya anak itu memang dari sananya sudah autistik, sudah ada gejala-gejala autismenya. Nah, pengaruh stimulasi lingkungan itu bisa memodifikasi apakah gejala itu makin tampak, atau bisa lebih diatasi. Tapi, bukan lingkungan itu yang menyebabkan autism ya," ujarnya dalam seminar media daring, Selasa (15/4/2025). 

Terkait dengan mitos tentang beberapa makanan yang ibu makan saat hamil dapat menyebabkan autisme, seperti makanan laut yang kemungkinan mengandung merkuri, Amanda menegaskan belum ada penelitian yang membuktikan hubungan antara keduanya. 

"Kalau makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil karena bisa menyebabkan autisme, tidak ada. Jadi tidak ada satupun bukti bahwa autisme ini disebabkan oleh ibu hamil yang makan atau tidak makan sesuatu. Misalnya gara-gara ibunya makan sushi waktu hamil anaknya, jadi hal-hal seperti itu, tidak ya," tegasnya. 

Amanda mengungkapkan, anak terlahir autisme bisa disebabkan berbagai faktor sejak ibu hamil. Misalnya, karena terjadi komplikasi saat kehamilan atau persalinan. 

"Kalau misalnya selama kehamilan ada komplikasi, hipertensi, atau persalinannya tidak mulus ya, anaknya sempat tidak menangis, itu memang merupakan faktor risiko, karena bisa menyebabkan gangguan otak. Tapi komplikasi itu tidak hanya bisa menyebabkan autisme, bisa juga mengalami gangguan-gangguan otak yang lain juga," imbuhnya. 

Amanda Soebadi bahwa spektrum autisme adalah suatu kondisi neurologis atau fungsi otak yang mempengaruhi perkembangan seseorang. 

Berdasarkan data WHO, di seluruh dunia saat ini 1 dari 58 anak terdiagnosis autisme, dan angkanya terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun, di Indonesia sendiri belum ada data prevalensi yang pasti. 

Adapun, penyebabnya juga belum diketahui dengan jelas. Beberapa faktor penyebab berasal dari gabungan antara genetik dan juga lingkungan. 

Gejala Autisme

Autisme ditandai dengan adanya kekurangan dalam komunikasi dan interaksi sosial, minat yang terbatas, dan  perilaku stereotip atau repetitif seperti mengibaskan tangan, memukul meja atau anggota badan, dan lainnya.

Adapun, orang tua perlu mengetahui tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai usia untuk bisa mengenali gejala anak dengan autisme berikut ini:

• 6 bulan: Tidak menoleh bila dipanggil namanya

• 12 bulan: Tidak mengoceh, tidak menunjuk dengan jari, wajah kurang berekspresi

• 16 bulan: Tidak mengeluarkan kata-kata berarti

• 24 bulan: Tidak bisa mengatakan kalimat 2 kata yang dapat dimengerti

• Kehilangan kemampuan bicara atau kemampuan sosial pada umur berapapun

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro