Ledakan usai konser penyanyi Ariana Grande di Manchester Inggris, diduga bom bunuh diri./Istimewa
Entertainment

KONSER ARIANE GRANDE DIBOM : Diduga Bom Bunuh Diri

Newswire
Selasa, 23 Mei 2017 - 10:27
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Paling sedikit 19 orang tewas dan 50 lainnya terluka menyusul sebuah ledakan pada akhir konser penyanyi Ariana Grande di Manchester, Inggris, Senin (22/5/2017) malam waktu setempat.

Dua pejabat pemerintah Amerika Serikat mengatakan ledakan itu kemungkinan berasal dari serangan bom bunuh diri.

Perdana Menteri Inggris Theresa May menggolongkan insiden ini sebagai serangan teroris. Jika benar, maka itu akan menjadi serangan militan paling maut di Inggris Raya sejak empat muslim Inggris membunuh 52 orang dalam rangkaian serangan bom bunuh diri di sistem transportasi London pada Juli 2005.

Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, namun para pejabat AS menyebut serangan itu mirip dengan serangan teror terkoordinasi pada November 2015 yang dilakukan para militan islamis di Gedung Konser Bataclan, Paris, yang menewaskan sekitar 130 orang.

Dua pejabat AS yang meminta namanya tidak disebutkan mengungkapkan bahwa petunjuk awal mengarah kepada seorang pembom bunuh diri bertanggung jawab atas ledakan itu.

"Pemilihan venue, waktu dan pola serangan, semuanya menunjukkan bahwa ini terorisme," kata seorang pejabat kontraterorisme AS yang meminta namanya tak disebutkan.

Inggris harus mengeluarkan peringatan waspada tinggi yang artinya serangan dari para militan dianggap sangat mungkin terjadi.

Polisi kontraterorisme Inggris mengungkapkan bahwa mereka hampir setiap hari menangkap orang yang diduga ada kaitannya dengan terorisme.

Maret lalu seorang mualaf menabrakkan sebuah mobil ke para pejalan kaki di Jembatan Westminster, London, hingga menewaskan empat orang sebelum menikam sampai mati seorang polisi yang berada di halaman gedung parlemen. Dia akhirnya ditembak mati di tempat kejadian perkara.

Pada 2015, mahasiwa asal Pakistan Abid Naseer dinyatakan bersalah di pengadilan AS karena berkomplot dengan Alqaeda guna meledakkan pusat perbelanjaan Arndale di pusat kota Manchester pada April 2009.

Manchester Arena, arena indoor terbesar di Eropa, dibuka pada 1995 dan merupakan venue konser dan olah raga yang populer, demikian Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro