Bisnis.com, JAKARTA - Penyanyi dan penulis lagu Camila Cabello dikenal di industri musik lewat suaranya yang menawan hati dengan kualitas bintang yang tak perlu diragukan lagi.
Camila yang baru-baru ini memutuskan bersolo karier, telah melewati perjalanan yang panjang dalam karirnya, dari masa remajanya menulis lagi di dalam kamar tidurnya di Miami sebelum akhirnya mengikuti audisi X Factor saat dirinya masih duduk di bangku kelas 9 yang sampai saat ini melambungkan namanya.
Di usianya yang ke-20 tahun, Camila telah bersinar dan sejajar dengan artis papan atas lainnya, seperti Bruno Mars, di mana awal musim panas ini dirinya akan meluncurkan debut album.
The Talented It-Beauty—begitulah julukan untuknya—kini memiliki perhatian khusus terhadap masalah dan isu sosial, hingga akhirnya bergabung dengan keluarga L’Oréal Paris sebagai spokesperson. “Kecantikan adalah cara Anda membagi diri Anda sebagai seseorang,” menurut perempuan cantik berdarah Kuba-Meksiko ini.
Pada tahun 2012, ketika Camila berumur 15 tahun, ia meminta sang ibu membawanya mengikuti sebuah audisi di acara televisi bernama X Factor. Di sana untuk pertama kalinya—dan tentu bukan yang terakhir—Camila bernyanyi di depan peserta X Factor lainnya.
Alih-alih merayakan Quinceanera (perayaan ulang tahun ke-15 tahun), Camila justru mengawali sepak terjangnya bersama Fifth Harmony, sebuah girl band yang membawanya menjadi salah satu remaja perempuan yang berpengaruh di dunia musik pop dengan beberapa lagu hits dan video yang berhasil meraup miliaran penonton.
Pada Desember 2016, mengikuti kesuksesan single “Bad Things” yang mendapatkan double platinum, Camila Cabello memulai karier solonya untuk semakin fokus bermusik dan menyalurkan perkataannya tentang “a big chunk of my heart” kepada para penggemar.
Kebebasan dalam membuat musiknya sendiri rupanya membuat Camila Cabello tumbuh menjadi penyanyi solo yang memiliki ciri khas dalam suara indahnya. Sebagai penulis lagunya sendiri, ia mampu mengeksplorasi apa yang penting dari musiknya juga berbagi cerita dan perasaan.
“Crying in the Club” merupakan satu dari dua single yang dirilis dari albumnya yang akan datang, berevolusi dari lagu yang mengekspresikan perasaannya menjadi lagu wajib di banyak club, di mana music videonya telah ditonton sebanyak 50 juta kali hingga sekarang.
Selain membuat musik, Camila memanfaatkan suara indahnya untuk membangkitkan kesadaran akan masalah-masalah yang dekat dengan hatinya. Camila tak pernah lepas bercerita jika dirinya mewariskan darah Kuba-Meksiko sekalipun menjadi imigran di Amerika Serikat.
Ia membawa pengaruh positif kepada yayasan amal seperti Save the Children, juga melalui konser penggalangan dana. Dirinya juga bersuara untuk pemberdayaan perempuan, ketika dinobatkan oleh majalah Time sebagai salah satu remaja yang berpengaruh di tahun 2016. Reaksi Camila saat itu hangat dan rendah hati. “Tidak ada yang lebih baik daripada mendapatkan pengakuan menjadi seorang aktivis untuk mendukung perubahan positif di dunia melalui suara saya.”
Camila mungkin memiliki 11 juta penggemar, namun ia tetap seorang perempuan biasa berusia 20 tahun, yang terobsesi dengan Harry Potter seperti kita pada umumnya. Ia pun juga merasa gelisah sebelum tampil di atas panggung dan mengalami tekanan dari media sosial, penggemarnya dan “Camilisers” yang merupakan komunitas tempat dirinya berbagi kasih selain musik.
Berikut padangan Camila Cabolle tentang berbagai aspek
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
