Bisnis.com JAKARTA - Sinar ultraviolet dan pemanasan global dianggap menjadi penyebab meningkatnya kasus kebutaan di dunia, terutama di Indonesia yang merupakan negara tropis.
Spesialis mata Rumah Sakit Royal Progress Sunter Christina Yuliana mengatakan kebanyakan dari mereka yang mengalami katarak di Indonesia berusia minimal 45 tahun, sementara di luar negeri pada usia 60 tahun.
Bukan hanya faktor usia, kasus gangguan kesehatan mata juga dsebabkan oleh kondisi negara Indonesia yang notabene negara tropis, mendapatkan pancaran sinar ultraviolet (UV) lebih banyak sehingga memengaruhi daya tangkap mata.
Selain itu, terkait global warming, lapisan ozon bumi pun menjadi tipis dan semakin memudahkan masuknya sinar UV secara langsung ke manusia.
"Untuk itu, lindungi mata Anda dari paparan sinar UV. Pakailah pelindung mata ketika beraktivitas pada siang hari," seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (13/10/2017).
Namun, penyakit pada mata tidak hanya disebabkan oleh kurangnya kita menjaga kesehatan mata, melainkan dapat juga disebabkan oleh faktor keturunan misalnya glaukoma.
Baca Juga Ini PR Besar Anies Setelah Dilantik |
---|
"Oleh sebab itu, penting untuk diketahui sejarah penyakit mata dalam keluarga, sehingga dapat kita cegah," ujarnya.
Adanya tren demografi saat ini yang menunjukkan adanya peningkatan dua kali lipat jumlah penduduk berusia lanjut -- angka harapan hidup penduduk Indonesia naik dari 68 tahun menjadi 78 tahun -- turut memberi pengaruh pada kesehatan mata katarak yang diperkirakan jumlahnya juga akan meningkat.