Bisnis.com, JAKARTA - Industri perfilman nasional mulai menggeliat dan jumlah penonton setiap tahun bertambah tetapi hal itu saja belum cukup rupanya.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengatakan, bioskop dan layar di Indonesia mesti ditambah untuk mendukung tumbuh kembangnya industri ini. Sejauh ini jumlah bioskop dan layar di Indonesia masih minim, sedangkan jumlah penduduknya banyak.
Menurut dia bioskop dan layar baru diperlukan untuk memberi ruang lebih luas bagi film-film nasional. "Kita terbatas oleh jumlah layar. Padahal kita punya warga negara yang tidak sedikit," ujarnya, Kamis (22/2/2018).
Padahal, kata Triawan, kualitas teater di Indonesia terbaik di dunia. Saat bertemu pimpinan Disney, Triawan mengatakan, mereka mengakui kualitas teater di Indonesia. Hanya, jumlahnya masih sedikit.
"Kami sudah membuka investasi kepada pihak asing yang selama ini ditutup untuk berinvestasi di bidang ini. Sejauh ini baru Lotte Cinema dari Korea Selatan yang tertarik," ujarnya.
Selain itu, perlu dibangun pula ekosistem perfilman nasional ini yang mencakup infrastruktur, sumber daya manusia, dan tata kelola. Sebab selama ini subsektor film belum berkontribusi signifikan pada produk domestik bruto ekonomi kreatif dibandingkan subsektor-subsektor lainnya.
Dikutip dari filmindonesia.or.id, hingga Desember 2017, Indonesia telah memiliki 263 bioskop dengan 1.412 layar. Jumlah ini meningkat tajam dibandingkan pencatatan terakhir pada Agustus 2012 yang hanya memiliki 145 bioskop dengan 609 layar. Bila dihitung, jumlah layar bioskop di Indonesia dalam 5 tahun terakhir meningkat hingga sekitar 132 %.
Entertainment
Industri Film Nasional Menggeliat Tapi Masih Kurang Hal Ini
Penulis : Dika Irawan
Editor : Bambang Supriyanto