Jantung/Boldsky
Health

Penyakit Jantung Bisa Telan Biaya Hingga Rp9,2 Triliun

Nur Faizah Al Bahriyatul Baqiroh
Kamis, 18 Oktober 2018 - 12:01
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyampaikan bahwa Presiden Jokowi mengatakan biaya untuk mengobati penyakit jantung memakan biaya sampai Rp9,2 Triliun.

"Kemarin [17/8/2018] Pak Jokowi di depan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia mengingatkan begitu banyaknya penyakit katastropik [yang dapat menyerang] salah satunya Beliau menyebut penyakit jantung biayanya sampai Rp9.2 triliun," tutur Nila saat menyampaikan arahannya pada acara Penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Berkelanjutan Eka Pratama kepada 23 Kota dan 1 Provinsi di Auditorium Siwabessy, Gedung Sujudi, Kantor Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (18/10/2018).

Nila mengatakan menilik dari pernyataan Presiden RI tersebut maka pola hidup sehat harus diperhatikan sejak dini agar di masa tua, masyarakat Indonesia bisa tetap hidup produktif.

"[Yang terkena penyakit katastropik] ini kebanyakan lansia, oleh karena itu, kita inginnya orang tua tetap produktif, tetap sehat," lanjutnya.

Nila juga mengatakan pada acara Internasional Monetary Fund (IMF) di Bali para stakeholder membicarakan bahwa Human Development Index akan diganti menjadi Human Capital Index.

"Dimana yang dihitung adalah jumlah manusia produktif. Jadi, untuk mencapai usia prodiktif ini yang dihitiung dan disiapkan adalah bagaimana manusia yang lahir, manusia yang berkualitas artinya memang pada 1000 hari kehidupan tadi dan mampu melakukan pendidikan," paparnya.

Nila menjelaskan satu tahun pendidikan akan meningkatkan ekonomi individu sebesar 10%. Sehingga, makin lama masyarakat berpendidikan, makin meningkat ekonomi individu tersebut.

"Namun, tidak hanya kuantitas, tapi tapi kualitas karena itu kita harus memperbaiki kualitas kurikulum guru-guru kita sehingga asupan yang kita berikan kepada anak didik betul-betul memang berkualitas," lanjutnya.

Nila melanjutkan asupan pendidikan dapat diserap dengan baik apabila tubuh dan pikiran tiap individu sehat. Oleh karena itu, asupan gizi sejak dini juga harus diperhatikan.

"Karena siklus kehidupan ini sangat penting dari permulaan sampai usia tua. Jadi, saya juga mengharapkan jangan kita pada usia tua akhirnya membebani bagi anak anak kita sendiri, salah satunya memang betul adanya akses air bersih dan sanitasi," tandasnya.

 

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro