Show

PAMERN SENI: Art:1 Gelar Puisi Figural Jumaadi

Rabu, 30 Januari 2013 - 15:05
Bagikan

 

JAKARTA—Perupa Jumaadi menggelar pameran tunggal dengan tema  The Figural Poetry of Jumaadi (Puisi Figural Jumaadi) dengan memajang 75 karyanya di Art:1 yang dibuka untuk umum mulai hari ini, Rabu (30/1).

 

Pameran yang berlangsung sampai 4 Februari 2013 ini terlaksana berkat kerjasama Art:1 dengan Artworks Management. Jumaadi merupakan seniman Indonesia yang selama ini berkiprah di Australia sejak tahun 1999.

 

“Pameran kali ini membawa misi untuk mendekatkan karya Jumaadi kepada pecinta seni rupa Indonesia,” kata direktur Art:1 Martha Gunawan hari in, Rabu (30/1/2012).

 

Dengan tajuk  Puisi Figural Jumaadi, pameran ini bukanlah pameran restropektif, tetapi lebih sebagai sebuah ‘progress report’ atas sebuah seri karya yang akhir-akhir ini intens dikerjakan Jumaadi.

 

Dalam pameran tunggal pertamanya di Indonesia ini,  Jumaadi menampilkan gagasan estetiknya melalui media logam (perunggu, alumunium), kanvas, dan kertas. Seluruh karya-karyanya ini dibuat pada tahun 2012 selama hampir enam bulan.

 

Hal yang menonjol secara ikonik dalam karya-karyanya adalah figur-figurnya hadir dalam berbagai gerak dan irama. Melalui karya-karya lukisan dan patungnya misalnya, Jumaadi melakukan eksplorasi gerak dan irama dalam figur yang berjalan, membungkuk, membopong, berlari, dan lain sebagainya.

 

Pada karya gambar dan lukisan Jumaadi kerap menorehkan sejumlah baris kalimat: baris-baris puisi dan bisa terlihat unsur-unsur alam benda, dengan bunyi dan geraknya.

 

Jumaadi menikmati dampak dari kekuatan sastra yang dia butuhkan untuk memperkarya bahasa rupa karyanya. Sebaliknya, ungkapan-ungkapan simbolis melalui yang pada gilirannya juga memicu keinginan untuk berpuisi. Jumaadi memaknai bahwa antara aksara dengan visual saling mengikat dan menajamkan pesan yang hendak disampaikan.

 

Pada pameran ini pengunjung berkesempatan pula untuk menyimak esai dari Profesor John Clark, sejarawan, penulis buku “Modern Asian Art” (1998) , dan Glen Barkely, kurator  Sydney Museum of Contemporary Art. Catatan dari kedua penulis yang intens mengamati debut kekaryaan Jumaadi itu tentu akan menambah dimensi pemahamaan  atas kekaryaan Jumaadi.

 

Melalui karyanya, Jumaadi menghubungkan dua dunia: natur dan kultur, makrokosmos dan mikrokosmos. Kedua-duanya saling memengaruhi dan terlibat sebagaimana pandangan holistiknya sebagai orang Jawa. (sut)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis :
Editor : Sutarno
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro