Show

SHOWBIZ: Gerak Tubuh Di Atas Kanvas Putu Purwa

Herry Suhendra
Kamis, 2 Mei 2013 - 13:08
Bagikan

BISNIS.COM, JAKARTA -- Bagi seorang seniman, tubuh manusia merupakan objek yang mendasar. Tapi bagi seniman kreatif, pengembangan atau mengeksplorasi tubuh menjadi suatu karya seni yang inovatif dan menarik perhatian, seperti yang dilakukan perupa asal Bali, Ida Bagus Putu Purwa.

Bentuk-bentuk tubuh memang mempunyai daya tarik tersendiri. Banyak seniman yang memanfaatkan bentuk tubuh sebagai konsep karya mereka, dan tubuh menjadi ide, tema dan juga medium penciptaan karya seni sekaligus.

Tubuh adalah manifes keterlibatan diri sekaligus berlaku sebagai tanda-tanda yang merepresentasikan sikap pemuliaan nilai-nilai kebahagian hidup melalui prinsip keseimbangan.

Lukisan  yang mengandung gambaran tubuh bisa dianggap sebagai pilihan ekspresi Putu Purwa dalam menyampaikan sikap, penilaian, atau renungannya  yang personal atas berbagai peristiwa hidup dan kejadian alam pada bingkai perspektif keadaan manusia. 

Pada pameran tunggalnya dengan tajuk “Imba Tubuh”( Illustrating the Body) di Dia.lo.gue artspace yang berlangsung sampai 12 Mei 2013, Putu Purwa memajang sejumlah karya terbaru yang menggambarkan tentang tubuh.

Dari temanya, “Imba” ialah kata Kawi (Jawa Kuno) yang berarti sosok atau bentuk dan yang kata kerja pasifnya, “ingimba” berarti ditiru, dan “inimba” berarti digambarkan. Purwa mengimba tubuh dalam berbagai gerakan (yang terbekukan), posisi, ataupun agem –istilah yang digunakan untuk menyebut gerak dalam tarian Bali.

“Kesemua tampilan olah tubuh yang biasanya saya kenal dari karya Purwa mengkombinasikan gerakan tersebut dengan bidang gambarnya (natar),” kata Vidyasuri Utami yang menulis pengantar pameran ini.

Latar atau ruang gambar cenderung absen ataupun berpadu dengan natarnya. “Itu mengapa saya sedikit kaget –dan tertarik (intrigued)– saat saya melihat latar di karya-karya terbaru Purwa. Ini adalah sebuah perkembangan formalistik visual yang cukup menarik,” papar Utami.

Latar atau ruang gambar menyeruak saat Purwa mulai “bermain-main” dengan komposisi pada natarnya. Kita bisa berbicara tentang komposisi dan juga perspektif dalam hal ini.

Tapi yang justru menarik dari latar Purwa adalah bagaimana saat kita memberi jarak pandang terhadap karya-karyanya, kita bisa mengamati kesamaan komposisi yang ia terapkan dengan elemen komposisi yang “sama” dengan karya seni lukis tradisional Kamasan Bali.

Selain kemunculan latar dalam karya-karyanya kali ini, Purwa pun melakukan eksplorasi medium, yaitu kertas. Kertas adalah medium klasik dalam seni rupa tapi kerap kali dipandang sebelah mata oleh banyak pihak, padahal kekuatan medium ini tentunya masih dapat dieksplorasi.

Pada karya kertasnya Purwa menampilkan pencanggihan tampilan terhadap imba tubuhnya. Lebih halus dan lebih detil yang jauh lebih kecil dari karya kanvasnya.

Satu hal yang seringkali kita luput untuk mengapresiasi pada sebuah karya berukuran kecil adalah proses penciptaan dan upaya yang dibutuhkan sama besar dan sama intensitasnya dengan karya-karya berukuran besar.

“Natar yang kecil memberikan tantangan tersendiri bagi pelukis untuk dapat menampilkan obyek atau subyeknya dengan sempurna. Dan Purwa mampu melakukannya dengan baik,” kata Utami.

Penulis : Herry Suhendra
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro