BISNIS.COM, JAKARTA — Dalam komitmen mengangkat unsur tradisi yang dikemas dalam nuansa kekinian, Atilah Soeryadjaya, istri pengusaha nasional Edward Soeryadjaya, membuat pertunjukan kolosal mengangkat budaya Betawi bertema Ariah.
Musikal tari itu dibuat khusus untuk perayaan ulang tahun Jakarta ke-486 dan akan ditampilkan di lapangan Monas pada 29-30 Juni.
Atilah, cucu Mangkunegoro VII, Raja Keraton Mangkunegaran, Solo, yang sukses membuat Matah Ati itu menggandeng Jay Soebyakto sebagai penata artistik, Erwin Gutawa sebagai penata musik, Wiwiek Sipala dan Eko Supendi sebagai penata tari.
Pertunjukan kolosal yang bisa dinikmati warga Jakarta itu merupakan wujud partisipasi Atilah sebagai warga Jakarta. Dia mengajak semua pihak yang mencintai Ibu Kota kembali menampilkan cerita tradisi yang sudah ditinggalkan.
"Meskipun persiapannya cukup singkat dan harus dibuat sambil saya mengerjakan proyek besar berikutnya, saya akan total mencurahkan energi saya untuk Ariah yang merupakan permintaan khusus dari Pemerintah Daerah DKI Jakarta," kata Atilah dalam rilisnya, Rabu (8/5/2013).
Ariah adalah kisah perjuangan perempuan untuk mempertahankan martabat dan kehormatannya. Setting yang digunakan dalam Ariah adalah Jakarta di tahun 1869, bertepatan dengan terjadinya pemberontakan petani Tambun pada penindasan pemerintah kolonial. (dot)
