BISNIS.COM, SEMARANG - PT Kota Satu Persada, investor City One Hotels Group, memperkuat lini bisnis dengan membangun enam hotel baru di sejumlah kota besar di Indonesia setelah sebelumnya sukses dengan City One Hotel Lamper, Semarang.
Managing Director CityOne Hotels Group Indonesia, Deany Leabert mengatakan sebanyak enam hotel baru yang akan dibangun di bawah bendera City One Hotels Group itu berada di Kota Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Solo, Bandung, dan Lombok.
“Realisasi pembangunan paling dekat akan dilaksanakan mulai Juli mendatang, untuk di Kota Semarang, tepatnya di Jalan Veteran Semarang, sedangkan selebihnya di beberapa kota besar itu akan mulai dibangun pada akhir tahun ini,” tuturnya kepada Bisnis di Semarang (11/6/2013).
Dia mengatakan sejumlah properti CityOne Hotels Group tersebut akan bermain pada hotel bintang 1, 2 dan 3, serta resort sekelas bintang 4, dengan nilai investasi yang disipakan minimal mencapai Rp280 miliar.
“Untuk hotel bintang 1 dan 2 akan dibangun di Surabaya, Solo, dan Bandung dengan konsep CityOne Ekspres. Sedangkan untuk hotel berbintang 3 akan dibangun di Kota Semarang dan Yogyakarta, serta sebuah resort di Senggigi Lombok, Nusa Tenggara Barat,” tuturnya.
Dean mengatakan proyek pertama dari enam hotel yang akan dikerjakan itu berada di Jalan Veteran Kota Semarang, diatas lahan sekitar 800 meter persegi setinggi 12 lantai, berbintang tiga dengan fasilitas meeting room, bar, cafe, kolam renang,dan lainnnya.
“Setelah muali dengan yang di Semarang, pada Desember tahun ini akan disusul yang dikota-kota besar lainnnya, dan diharapkan akhir 2014 mendatang sudah dapat beroperasi penuh,” tuturnya.
Menurutnya prospek bisnis hotel masih sangat menjanjikan, apalagi untuk hotel ekspres yang mengambil segmen menengah bawah.
“Karena dari pengalaman CityOne Hotel Lamper Semarang, ternyata segmen menengah bawah yang membutuhkan hotel di kelas ekspres ini cukup tinggi,” tuturnya.
Terbukti, lanjutnya hotel yang dibuka sejak Desember 2012 lalu itu mampu membukukan okupansi hingga 90% (month to date) pada Mei jauh diatas ekspektasi awal yang hanya sekitar 60%, dan rata-rata okupansi bulanan mencapai 70%. (mfm)
