Fashion

DEMAN BERDARAH: Ilmuwan Dunia Sediliki Wolbachia Untuk Setop Penularan

Herry Suhendra
Rabu, 19 Juni 2013 - 20:40
Bagikan


foto:eliminatedengue.com

BISNIS.COM, JAKARTA - Sebuah kolaborasi internasional yang dipimpin Profesor Scott O'Neill dari Universitas Monash, sedang menyelidiki kemungkinan Wolbachia untuk menghentikan penularan demam berdarah kepada manusia.

Wolbachia adalah bakteri alamiah yang terdapat dalam tubuh hingga 70% dari semua spesies yang berbeda dari serangga di sekitar manusia tapi tidak terdapat dalam tubuh nyamuk demam berdarah Aedes aegypti.

“Ketika disuntikkan ke Aedes aegypti, Wolbachia bertindak seperti vaksin yang mengurangi kemampuan nyamuk tersebut untuk menularkan demam berdarah di antara manusia,” kata Profesor O'Neill, ilmuwan pimpinan program penelitian Eliminate Dengue, Rabu (19/2013)

Dia percaya bahwa strategi berbasis Wolbachia merupakan pendekatan yang praktis dan sensitif lingkungan untuk pemberantasan demam berdarah yang berpotensi untuk diterapkan di daerah yang lebih luas dengan biaya rendah.

Proyek penelitian tersebut dibangun pada 2005 yang menghimpun para ahli dari seluruh dunia dengan berbagai keterampilan dan pengalaman termasuk genetika Wolbachia, biologi dan ekologi nyamuk, epidemiologi dan kontrol demam berdarah serta pendidikan dan peningkatan kesehatan.

Duta Besar Australia untuk Indonesia Greg Moriarty menyampaikan selamat kepada ilmuwan dan peneliti dari Indonesia dan Australia yang terlibat dalam proyek ini.

“Ini merupakan contoh kolaborasi ilmiah yang sangat baik di antara tetangga dekat yang menghadapi tantangan bersama kesehatan masyarakat.  Saya berharap bersama mitra internasional lainnya, mereka dapat menurunkan tingkat penularan demam berdarah di Indonesia, Australia dan seluruh dunia,” ujar Dubes Moriarty, Rabu (19/6/2013).

Lokasi proyek saat ini meliputi Australia, Brasil, Cina, Vietnam dan Indonesia.

Eliminate Dengue Indonesia secara resmi diluncurkan pada September 2011 dan merupakan kerja sama antara Yayasan Tahija, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan Universitas Monash di Melbourne, Australia.

Profesor O'Neill berada di Jakarta dan Yogyakarta pada sampai 19 Juni sebagai bagian dari kunjungan kawasan ke Vietnam, Filipina dan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herry Suhendra
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro