Show

Danes Art Veranda Gelar Diskusi Public Space

Herry Suhendra
Selasa, 30 Juli 2013 - 22:01
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Danes Art Veranda menyelenggarakan diskusi dan presentasi arsitektur dengan tema public space dengan pembicara Angga Sumantri pada 2 Agustus 2013 dalam program Architects Under Big 3 (AUB3).

Angga menyelesaikan double degreeurban design di Universitas Saxion, Belanda. Program yang diadakan oleh Dikti - ITS ini memberikan kesempatan kepada Angga untuk memperkaya wawasannya akan dunia arsitektur di luar Indonesia, khususnya Eropa.

Program ini juga membuka kesempatan bagi Angga untuk melakukan magang di salah satu biro arsitek di Den Haag, Global Architects.

Kegiatan kuliahnya di Belanda menyebabkan Angga dapat mengeksplorasi lebih jauh tentang negara - negara lainnya di Eropa. Angga banyak mendapatkan pembelajaran yang menarik tentang arsitektur dan urban design.

Dari eksplorasinya, Angga dapat merasakan secara langsung tata ruang publik di Eropa. Bagaimana interaksi budaya, fungsi dan arsitektur yang saling berkaitan untuk menciptakan rasa di dalamnya.

Berbekal pengalamannya selama di Belanda, Angga ingin berbagi eksplorasinya mengenai ruang publik. Bagaimana hal ini dapat diterapkan pada ruang publik kota Denpasar. Dan bagaimana pada akhirnya ruang publik ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Angga Sumantri, atau Angga, lahir pada 11 Febuari 1989. Menyelesaikan studi arsitekturnya di Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) pada tahun 2011. Pada tahun 2010, Angga berkesempatan mengambil double degree di Universitas Saxion, Belanda. Saat ini, Angga masih bekerja sebagai arsitek di Popo Danes Architect.

Architects Under Big 3 (AUB3) diselenggarakan pada Jumat pertama tiap bulan yang dibawakan oleh arsitek muda berusia di bawah 30 tahun.

Dalam kegiatan ini, arsitek muda diberi kesempatan untuk mempresentasikan karya arsitektur beserta pemikiran mereka pada publik melalui presentasi nonformal yang diteruskan dengan diskusi santai.

Bertempat di Danes Art Veranda, peserta diberi kebebasan untuk memilih ruangnya sendiri - di halaman, dek, roof top, galeri - dimanapun tempat dimana mereka rasa paling nyaman untuk berbagi cerita dengan pendengarnya.

Melalui pendekatan ini, arsitek muda beserta ide dan karya arsitekturnya berkesempatan untuk mendapatkan ruang berkomunikasi dengan khalayak yang lebih luas, baik khalayak awam arsitektur maupun khalayak arsitektur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herry Suhendra
Sumber : herry suhendra
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro