Para kardinal menghadiri doa Vesper setelah mengunjungi makam Paus Fransiskus di Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore (Santa Maria Maggiore), di Roma, Italia, 27 April 2025. Francesco Sforza/Vatican Media/Handout via REUTERS
Travel

Daftar 9 Destinasi Wisata Terpadat di Dunia, Masih Minat Berkunjung?

Mutiara Nabila
Rabu, 20 Agustus 2025 - 09:45
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Melancong baik di dalam atau luar negeri telah menjadi lebih dari sekadar istirahat dari pekerjaan. Bagi banyak orang, traveling sudah menjadi gaya hidup.

Ada yang bepergian hanya untuk mengejar matahari terbenam di kota-kota yang jauh, menyusuri jalanan berbatu, dan terhanyut di tempat-tempat yang terasa seperti mimpi. Namun, Anda pasti menyadari bahwa lokasi "mimpi-mimpi" ini kini semakin ramai dan ramai.

Menurut Barometer Pariwisata Dunia terbaru dari PBB untuk Pariwisata, sekitar 1,4 miliar orang bepergian ke luar negeri pada tahun 2024. Meskipun pariwisata dapat menghidupkan pasar lokal dan menopang para pengrajin, beberapa tempat paling dicintai di dunia justru kesulitan menghadapi beban keramaian yang terus-menerus sepanjang tahun.

Salah satu contohnya adalah kota Venesia. Gondola, kanal, dan jembatan-jembatan itu adalah impian yang terwujud. Namun, di bawah hiruk pikuk langkah kaki, kota ini seolah mati.

Padahal, inti dari liburan untuk lebih santai, bernapas, dan menjelajah dengan kecepatan kita sendiri, tapi kini destinasi untuk tujuan itu semakin sulit ditemukan.

Pada Juli lalu, perusahaan safari Go2Africa mengungkapkan destinasi-destinasi yang keseimbangannya telah terguncang paling jauh. Berikut ii 9 destinasi wisata yang terlalu pada pengunjung dan sudah mengalami overtourism:

1. Kota Vatikan

Bayangkan sebuah tempat yang lebih kecil daripada kebanyakan lingkungan, tetapi menyimpan beberapa harta karun terbesar umat manusia. Sekarang, bayangkan berbagi tempat ini dengan lebih dari 6,8 juta pengunjung lainnya setiap tahun. Padahal, Kota Vatikan, yang hanya dihuni 882 penduduk, sama sakralnya dengan kesibukannya.

Para peziarah, pencinta seni, dan turis biasa mengantre untuk melihat Museum Vatikan, langit-langit Kapel Sistina karya Michelangelo, dan hamparan Basilika Santo Petrus yang luas.

2. Andorra

Tinggi di Pegunungan Pyrenee, Andorra dipenuhi puncak-puncak yang terjal, udara yang segar, dan salju yang menempel di lerengnya bagai lapisan es. Hanya 81.938 orang yang tinggal di sini, namun lebih dari 9,6 juta orang datang setiap tahun.

Mereka datang untuk menikmati resor ski, belanja bebas pajak, dan pemandangan pegunungan yang seolah dilukis di langit. Di musim dingin, Anda akan menemukan jaket ski di mana-mana. Di musim panas, sepatu bot hiking menjadi pilihan utama. Meskipun masih terasa damai, sebagian besar wilayah Andorra terbebani oleh pariwisata.

3. San Marino

San Marino terasa seperti tempat yang harus Anda tempuh dengan susah payah karena terletak di punggung gunung dan dimahkotai menara-menara abad pertengahan.

Namun, setiap tahun, hampir 2 juta pengunjung membanjiri negara bagian kecil berpenduduk hanya 33.581 jiwa ini. Jalan-jalan berbatu dipenuhi toko-toko kecil dan museum, dan pemandangannya terbentang ke segala arah bagaikan latar belakang yang dilukis.

Di pagi hari, rasanya tempat ini masih belum begitu ramai, tetapi saat matahari menyinari jalanan, Anda akan menyadari bahwa kedamaian adalah sebuah keistimewaan, bahkan bagi orang-orang yang mungkin mampu membelinya.

4. Bahama

Jika Bahama adalah sebuah suara, itu akan menjadi drum baja dan deburan ombak yang bercampur di udara. Namun selama musim puncak, liburan musim dingin, liburan musim semi, Karnaval, suara itu diiringi oleh suara ribuan orang.

Negara kepulauan dengan lebih dari 401.000 penduduk ini menampung lebih dari 11 juta pengunjung setiap tahun. Daya tariknya jelas: perairan biru kehijauan, pantai sehalus gula, dan kalender yang dipenuhi festival.

5. Saint Kitts dan Nevis

Pulau kembar, dengan kepribadian kembar. Saint Kitts, dengan punggung gunung berapi dan pantai berpasir hitamnya, terasa terjal dan dramatis. Nevis, yang dimahkotai oleh puncaknya yang menyendiri, terasa lebih lembut, lebih hijau, dan lebih privat.

Keduanya hanya dihuni oleh 46.843 penduduk, namun dikunjungi lebih dari 875.000 pengunjung setiap tahunnya. Keindahan pulau-pulau ini tak terbantahkan, tetapi bahkan surga pun memiliki daftar tunggu untuk mendapatkan tempat di atas pasir.

6. Antigua dan Barbuda

Kedua pantai ini adalah pantai untuk setiap hari sepanjang tahun, dan ini bukan sekadar gimmick marketing. Antigua dan Barbuda, dengan populasi gabungan di bawah 94.000 jiwa, menyambut lebih dari 1,1 juta wisatawan setiap tahunnya.

Dari teluk yang dilindungi terumbu karang hingga hamparan pantai yang luas dan bermandikan sinar matahari, setiap pantai memiliki suasananya sendiri. Masalahnya? Anda bukan satu-satunya yang akan mencoba menemukannya. Resor-resor tersebar di sepanjang garis pantai, dan penumpang kapal pesiar sudah membanjiri pasar dan pelabuhan.

7. Bahrain

Kerajaan Bahrain berhasil memadukan tradisi dan kemewahan modern yang membuat wisatawan terus kembali. Dengan 1,6 juta penduduk, negara ini menarik hampir 14,9 juta pengunjung setiap tahun.

Sebagian datang untuk mengunjungi Benteng Qal'at al-Bahrain yang terdaftar di UNESCO, sebagian lainnya untuk mengunjungi pasar-pasar yang ramai, pantai-pantai yang masih asli, atau resor-resor kelas dunia.

Musim dingin di sini merupakan musim puncak, hangat, cerah, dan merupakan tempat pelarian yang menyenangkan bagi mereka yang menghindari musim dingin yang membekukan di Eropa, Amerika Utara, atau Asia.

8. Monako

Luasnya hanya dua kilometer persegi, namun Monako dipenuhi kasino yang terkenal di seluruh dunia, pelabuhan yang dipenuhi kapal pesiar, dan balapan Formula 1 yang mengubah jalanannya menjadi hiruk-pikuk kecepatan.

Hanya 38.956 orang yang tinggal di sini, tetapi lebih dari 340.000 wisatawan mengunjunginya setiap tahun. Sejujurnya, Monako berkembang pesat berkat keramaian, menyerap energi dari mereka yang datang untuk melihat dan dilihat.

9. Dubrovnik, Kroasia

Dijuluki "Mutiara Laut Adriatik", Dubrovnik terkenal dengan tembok abad pertengahan, atap terakota, dan benteng tepi lautnya yang semakin populer setelah ditampilkan dalam Game of Thrones.

Namun, dengan penduduk kurang dari 42.000 jiwa, kota ini kini menghadapi lonjakan wisatawan yang luar biasa. Kapal pesiar menurunkan ribuan pengunjung setiap hari, memadati jalan-jalan sempit dan titik-titik pengamatannya.

Meskipun pariwisata telah mendongkrak perekonomian, penduduk setempat seringkali merasa terdesak keluar dari kota mereka sendiri. Pihak berwenang bahkan telah membatasi kedatangan kapal pesiar untuk mempertahankan pesonanya.

Namun demikian, Dubrovnik tetap menjadi destinasi impian, destinasi yang semakin terasa menyatu dengan dunia, menyeimbangkan keindahan dengan beban popularitas, permata abadi yang beradaptasi dengan tantangan modern.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro