Bisnis.com, JAKARTA – Jaringan Lintas Iman Yogyakarta akan menggelar peringatan meninggalnya (haul) mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid atau biasa dipanggil Gus Dur yang dikemas dalam rangkaian acara bertajuk Napak Tilas Gus Dur Dalam Merawat Kebhinekaan, di Yogyakarta, Senin (16/12).
Ketua Panitia Haul Gus Dur 2013 Jaringan Lintas Iman Jogjakarta, Ahmad Ghozi Nurul Islam mengatakan peringatan tersebut selain untuk mendoakan Sang Guru Bangsa, tetapi juga sebagai momentum konsolidasi kembali elemen-elemen masyarakat untuk merefleksikan pemikiran Gus Dur dalam mengawal toleransi dan merawat kebhinekaan Indonesia.
“Haul ini untuk mengembalikan semangat dan kesadaran generasi muda agar lebih menghargai kebhinekaan dan tidak terjebak dalam gerakan-gerakan intoleransi dan kekerasan, mengingat akhir-akhir ini, sudah banyak dilansir terjadinya surplus kekerasan berlatar belakang keagamaan dan keyakinan di Indonesia pada umumnya dan Yogyakarta khususnya,” tuturnya, seperti dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Minggu (15/12/2013).
Menurutnya, generasi muda adalah harapan masa depan bangsa sehingga menjadi kewajiban bersama untuk menjaga toleransi, harmoni perdamaian di tengah keberagaman warga masyarakatnya.
“Acara ini untuk mengingatkan kembali semangat dan kesadaran generasi muda untuk lebih menghargai kebhinekaan dan tidak terjebak dalam gerakan-gerakan intoleransi apalagi sampai pada perilaku kekerasan,” ujarnya.
Jaringan Lintas Iman Jogjakarta adalah media bertemunya elemen-elemen masyarakat yang concern dalam isu toleransi dan kebhinekaan. Sekitar tiga puluh elemen tergabung dalam jaringan ini yang berasal dari berbagai latar belakang agama dan etnis.
Acara peringatan haul Gus Dur terbagi dalam dua rangkaian besar acara. Pertama adalah ziarah budaya, pada Senin, (16/12), yang dimulai dari halaman Gedung DPRD Yogyakarta dan berakhir di Monumen Serangan Umum 1 Maret, mulai pukul 15.00 WIB.
Kirab menampilkan menampilkan berbagai acara, seperti barongsai dan naga, tarian tradisional berbagai daerah, apresiasi puisi, pertunjukan berbagai komunitas, pentas music, orasi budaya dari sejumlah tokoh terkenal, dan lain-lain.
Acara kedua adalah tahlil kebangsaan dan pengajian akbar, pada Senin, (30/12), seperti tanggal meninggalnya Gus Dur pada 30 Desember 2009 silam. Acara akan di gelar di Kepatihan Pakualaman, mulai pukul 19.00 WIB. Kedua acara tersebut rencananya akan dihadiri sekitar 2000-an orang dari berbagai kalangan.