Bisnis.com, JAKARTA - Kalangan pialang di dalam negeri tentu sudah tidak asing dengan sosok Saidu Solihin. Ketua Asosiasi Profesi Pasar Modal Indonesia (APPMI) 2012-2015 ini telah berpengalaman, termasuk jatuh bangun alias untung rugi ketika berkecimpung di pasar saham.
Bermodal dana dan mental pantang menyerah yang ada pada dirinya untuk menaklukkan 'pasar', ternyata terinspirasi dari sebuah buku yang pernah dibacanya berjudul Thick Face, Black Heart alias Mental Baja, Pantang Menyerah, karya Chin-Ning Chu.
"Tentu bacaan saya banyak buku soal tentang pasar saham, tetapi selain itu ada satu buku yang paling saya ingat dan sangat mengsinspirasi saya sampai saat ini adalah Thick Face, Black Heart [Mental Baja, Pantang Menyerah] karya Chin-Ning Chu," ujarnya kepada Bisnis, belum lama ini.
Menurutnya, buku tersebut mampu membentuk mindset dirinya untuk terus selalu berusaha pantang menyerah sampai berhasil.
"Menyadarkan untuk terus bekerja keras, gigih tak tergoyahkan dalam menghadapi kesulitan, dan tetap yakin bahwa apa yang dilakukan pasti membuahkan hasil," tuturnya.
Dia mengatakan buku tersebut dapat dijadikan motivasi dan inspirasi bagi pembacanya bahwa pasti akan ada hasil seperti yang diinginkan, ketika memegang prinsip pantang menyerah.
"Termasuk dalam dunia pasar saham. Apabila kita rugi beberapa kali, tetap yakin dan pantang menyerah pasti bakal mengalami keuntungan. Rugi sepuluh kali, yang sebelas untung besar," ujarnya.
Selain mampu membentuk mindset dirinya secara pribadi, bagi Saidu, buku tersebut juga mampu memberikannya semangat dalam kesibukan lainnya, terutama dalam organisasi yang dipimpinnya saat ini, APPMI, untuk terus mengedukasi masyarakat tentang pasar modal.
"Saat ini potensi bisnis di pasar modal di Indonesia masih sangat besar. Saat ini jumlah investor pasar modal di tanah air hanya sekitar 0,5 dari jumlah penduduk Indonesia" ujarnya.
Masih sedikitnya investor tersebut, terus menyulut dirinya untuk melakukan edukasi-edukasi mengenai dunia pasar modal. Bahkan, belum lama ini, Saidu memproduseri sebuah film bertema pasar modal dengan judul 'Sang Pialang'.
Pihaknya dalam waktu dekat segera memproduksi format DVD untuk film Sang Pialang tersebut agar mudah mengedukasi masyarakat.
Mengingat, dalam pemutarannya di bioskop beberapa saat lalu, dinilai sambutannya masih sangat minim atau kurang maksimal, dikarenakan bertepatan dengan Jakarta darurat banjir, sehingga banyak bioskop yang tidak beroperasi juga.
"Meski sambutan masyarakat atas pemutaran Sang Pialang di bioskop kurang maksimal, namun dirinya pantang menyerah untuk terus mensosialisasikannya pada masyarakat, dalam bentuk DVD," tuturnya.
Menurutnya, tantangan pasar modal Indonesia ke depan semakin berat, sehingga seluruh komponen bangsa harus mempersiapkan diri untuk meningkatkan daya saing.
APPMI merupakan wadah tunggal bagi pemegang ijin wakil perseorangan di pasar modal, hasil peleburan dari beberapa organisasi profesi, antara lain Asosiasi Wakil Perantara Pedagang Efek Indonesia (AWP2EI), Ikatan Pialang Efek Indonesia (IPEI), Asosiasi Wakil Penjamin Emisi Efek Indonesia (AWPEEI), dan Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI).