Bisnis.com, JAKARTA--Pendiri kelompok usaha Mayapada Dato Sri Tahir bersama dengan The Global Fund dan perwakilan dari Bill & Melinda Gates Foundation, hari ini Rabu (8/1/2014) melakukan kunjungan serta pertemuan dengan an sejumlah pemangku kepentingan bidang kesehatan di Jawa Barat.
Kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari rencana pemberian bantuan pembangunan infrastruktur dalam bidang kesehatan terutama dalam hal penanganan penyakit menular HIV AIDS, Tuberkulosis (TB) dan Malaria serta perkembangan program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia.
Dalam kunjungannya tadi, Tahir melakukan pertemuan dengan pihak Rumah Sakit Hasan Sadikin, Para Bidan di Puskesmas Kecamatan Puter, Family Welfare Centre, dan Walikota Bandung, Ridwan Kamil.
Dato Sri Tahir mengatakan kunjungan dan pertemuan dengan para pemangku kepentingan bidang kesehatan di Jabar ini adalah penegasan komitmen dirinya terhadap upaya peningkatan kualitas hidup rakyat Indonesia, khususnya dibidang kesehatan.
“Saya lahir, besar dan berusaha di Indonesia. Adalah kewajiban saya untuk berterima kasih pada Indonesia dan memberikan kembali apa yang sudah saya nikmati dari Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers Tahir Foundation, Rabu (8/1/2014)
Menanggapi kunjungan Tahir tersebut, Kepala DinasKesehatan Provinsi Jawa Barat Alma Lucyati mengatakan bahwa bantuan dari Tahir Foundation adalah bukti dari kerjasama antara pemerintah daerah dan pengusaha.
“Kami menyambut baik dukungan dari Tahir Foundation. Apa yang dilakukan oleh Pak Tahir untuk kesehatan rakyat, patut ditiru oleh pengusaha lainnya,” ujarnya
Pada Oktober 2013 Tahir dan Bill and Melinda Gates Foundation telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memberikan donasi sebesar US$75 juta ke Gobal Fund selama lima tahun ke depan, di mana US$65 juta digunakan untuk program penangananan TB, AIDS, dan Malaria.
Adapun sisanya sebesar US$10 juta untuk pengembangan program Keluarga Berencana (KB).
Dalam kesepakatan tersebut, Bill & Melinda Gates Foundation akan melipatgandakan donasi dari Tahir Foundation,untuk disalurkan ke Indonesia.
Melalui skema kesepakatan tersebut, maka Indonesia akan memperoleh dana bantuan sebesar total US$150 juta atau sekitar Rp1,8 triliun, selama lima tahun ke depan.