Bisnis.com, JAKARTA - Taman Nasional (TN) Wakatobi memperingati 1 dekade ditetapkannya kawasan itu sebagai cagar biosfer dunia.
Sejak Desember 2003, TN Wakatobi merupakan salah satu dari 621 kawasan yang ditetapkan sebagai cagar biosfer di 117 negara yang ditetapkan oleh badan PBB UNESCO.
Cagar biosfer sendiri, seperti dirilis UNESCO, adalah model kawasan yang memadukan antara pembangunan sosial, penguatan sektor ekonomi dan konservasi keanekaragaman hayati.
"Terumbu karang, mangrove, lokasi peneluran burung pantai dan penyu, potensi ikan adalah beberapa sumber daya hayati yang membuat TN Wakatobi menjadi cagar biosfer dunia," tutur Kepala Balai TN Wakatobi AG Martana, Kamis (6/2/2014).
Seperti dilansir The Nature Conservancy (TNC), TN Wakatobi memiliki 112 ratusan jenis karang dan sekitar 750 spesies ikan, antara lain pogo-pogo, napoleon, dan kepe-kepe, kakatua.
TN Wakatobi terletak di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, memiliki kawasan konservasi seluas 1,39 juta ha, meliputi 39 pulau, 3 gosong dan 5 atol.
Martana mengungkapkan dalam mengelola TN Wakatobi, pihaknya juga menemui banyak kendala dan tantangan. Kendala tersebut, jelasnya, berupa luasnya kawasan yang dikelola, kompleksitas isu perikanan tangkap dan infrastruktur yang terbatas.
Sekda Kabupaten Wakatobi Sudjiton mengungkapkan cagar biosfer yang ada di pundak TN Wakatobi membuat pihaknya harus melibatkan seluruh penduduk agar tak segan berpartisipasi.
Partisipasi itu, jelasnya, dipadukan dengan tatanan adat-budaya dan sanksi sosial yang memang sudah dimiliki sejak lama oleh masyarakat Wakatobi, sehingga visi bersama yang sudah ditetapkan bisa tercapai.
"Keinginan kami, visi kami itu menjaga surga nyata di bawah laut, di segitiga karang dunia," katanya.
Sudjiton menuturkan Pemkab akan gencar mendorong pariwisata yang berdimensi kenangan dan konservasi lingkungan, bukan pariwisata konsumen. Pariwisata yang sedang diusahakan ini bermuara pada ekonomi kreatif.