Bisnis.com, JAKARTA—Anda suka menghisap rokok elektronik Electronic Cigarettes (ECs) atau Electronic Nicotine Delivery System (ENDS), sebagai pengganti merokok? Hati-hatilah, karena ada bahan-bahan zat kimia yang terkandung di dalamnya yang bisa merusak kesehatan tubuh.
Tjandra Yoga Aditama, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, mengatakan ECs atau ENDS adalah alat yang berfungsi untuk mengubah zat-zat kimia menjadi uap, dan mengalirkannya ke paru-paru. Zat kimia tersebut merupakan campuran zat seperti nikotin dan propilen glicol.
“Produk-produk ini belum diatur ataupun dimonitor, sehingga kandungan zat tiap merek sangat bervariasi. Baik jenis maupun kadar tiap-tiap jenis zat, tidak ketahui isi sebenarnya,” kata Tjandra di Jakarta, Sabtu (8/3/2014).
Dia menuturkan alat ECs/ENDS terdiri dari komponen penguap, batere isi ulang, pengatur elektronik, dan wadah cairan yang akan diuapkan.
ENDS pertama kali diperkenalkan di China pada 2003, dan distribusinya semakin mendunia, terutama melalui internet. Keamanan ENDS, lanjutnya, belum terbukti secara ilmiah.
Menurut Tjandra, rasa aman palsu/illusive safety pada konsumen, karena ENDS tidak menghasilkan asap yang merupakan akibat dibakarnya tembakau/rokok, ENDS dianggap atau dipersepsikan lebih aman dibandingkan rokok oleh konsumen.
Padahal efek terhadap orang lain (second hand smoke) tetap ada, mengingat penggunaan ENDS menghasilkan emisi partikel halus nikotin, dan zat-zat berbahaya lain ke udara di ruang tertutup.
Beberapa negara, termasuk Indonesia, katanya, terus mengkaji produk ini, untuk kemudian menentukan kebijakan yang diperlukan.
Berikut kandungan ECs/ENDS yang berbahaya, antara lain:
- Mengandung nikotin, konsentrasi tinggi propylene glycol (zat penyebab iritasi jika dihirup).
- Berdasar tes oleh FDA, beberapa produk mengandung diethylene glycol, yaitu zat kimia yang pernah digunakan untuk meracuni.
- German Cancer Research Center menemukan dalam cairannya berupa zat beracun terhadap sel tubuh, dengan kadar menengah hingga tinggi dari zat pemberi rasa (flavor), nitrosamin (penyebab kanker). Juga ada logam beracun (cadmium, nickel dan timbal). Carbonyls (formaldehyde, acetaldehyde and acrolein atau penyebab kanker).
- Komponen organik yang mudah menguap dan rusak di suhu ruang, toluene dan m,p- xylene (zat beracun).
- Keberadaan kandungan zat aktif yang sangat bervariasi baik jenis maupun kadarnya.
- Bahaya ECs/ENDS: Adiksi alat ini adalah cara baru memasukkan nikotin dalam tubuh.
- Efek buruk nikotin terhadap tubuh, adrenalin meningkat karena tekanan darah meningkat, dan denyut nadi meningkat.
- Keracunan akut nikotin, adanya kasus kematian anak.
Tjandra mengatakan ada peringatan dari pabrik, yang berbunyi: Bagi konsumen yang memiliki penyakit paru (misal. asthma, PPOK, bronchitis, pneumonia).
Bagi mereka dengan paru-paru yang terganggu, uap yang dihasilkan ECS/ENDS dapat menimbulkan serangan asthma, sesak napas, dan batuk. Jangan gunakan produk ini jika mengalami keadaan di atas.
“Hal itu, katanya, mengindikasikan bahwa produk tersebut berbahaya, khususnya bagi sistem pernapasan,” ungkapnya.