Bisnis.com, JAKARTA--“Ini sepatunya kok gak ditaruh di tempatnya sich? Ini baju kotor juga gak ditaruh di tempat kotor deket mesin cuci. Kalo habis pulang sekolah berbenah dulu jangan langsung pegang hape. Tuu kan parkir motor di garasi juga sembarangan, ganggu orang jalan kalau mau lewat.”
“Iya iya mah, sabaaaar, nanti juga aku beresin kok. Marah-marah mulu nanti darah tinggi lho,” sahut si anak yang sedang duduk santai di kursi sambil mengoperasikan telepon selulernya,
Situasi di atas merupakan hasil percakapan Ibu dengan anak laki-lakinya bernama Fahri (14 tahun) yang tengah duduk di sekolah menengah pertama (SMP) di Solo. Percakapan tersebut hampir terjadi setiap hari sepulang Fahri sekolah.
Kalimat “Marah-marah mulu nanti darah tinggi lho” merupakan kalimat yang seringkali kita dengar. Lantas apakah kalimat tersebut benar adanya?
Darah tinggi atau disebut juga dengan hipertensi adalah suatu keadaan di mana tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara kronis. Hal tersebut terjadi karena jantung bekerja lebih keras memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh. Jika dibiarkan, penyakit ini dapat menganggu fungsi organ lain terutama jantung , otak dan ginjal.
Guru besar di Departemen Penyakit Dalam FKUI Prof. Suhardjono mengatakan hipertensi merupakan pembunuh nomor 1 yang termasuk dalam kategori silent killer atau pembunuh diam-diam. Hipertensi jarang menyebabkan gejala-gejala tertentu dan hampir tidak terdeteksi hingga tekanan darah diukur oleh dokter.