Sampul Depan Buku The PR
Referensi

Ingin Menjadi Public Relations Yang Sukses, Baca Saja Buku Ini

Puput Ady Sukarno
Senin, 31 Maret 2014 - 22:35
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi jaman sekarang yang luar biasa, sebuah informasi terkini bahkan sekecil apa pun mampu menyeberangi samudera dan melintasi dunia hanya dalam hitungan detik.

Dalam kondisi seperti itu, maka keterampilan dan kepiawaian humas atau public relations dalam mengolah data dan informasi yang masuk, untuk selanjutnya menjadi sebuah kemasan informasi tertentu menjadi hal yang sangat vital.

Sayangnya, tidak banyak public relations atau humas institusi, baik pemerintahan maupun swasta yang siap menghadapi pesatnya era keterbukaan informasi tersebut.

Melalui buku The PR : Tantangan Public Relations Pada Era Keterbukaan yang ditulis oleh Gatot S. Dewa Broto ini penting untuk menjadi rujukan bacaan bagi pekerja di bidang public relations atau kehumasan, karena benar-benar mampu menjawab tantangan zaman tersebut.

Gatot yang berlatar belakang sebagai seorang birokrat di Kementerian Kominfo mencoba menghadirkan atau berbagi pengalamannya dalam menghadapi tantangan pelik dan pesatnya keterbukaan informasi dengan disertai landasan konsep komunikasi yang relevan dan lengkap dengan sumber referensinya.

Dalam bukunya itu, Gatot membaginya dalam empat bab utama. Bab pertama, penulis lebih banyak membahas tentang keberadaan dan perkembangan kelembagaan Kementerian Kominfo.

Pihaknya mencoba menempatkan atau memposisikan Kementerian Kominfo secara proporsional ketika publik sempat menyoroti kinerjanya yang oleh sebagian kalangan dianggap hanya sebagai perwujudan yang represif terhadap arus komunikasi dan informasi.

Bab kedua membahas pengalaman awal mula sang penulis bersentuhan dengan sejumlah isu 'panas'. Gatot ingin berbagi pengalaman agar siapa pun yang menjadi humas tidak boleh terpaku pada jabatan eselon yang tinggi dulu untuk dapat berinteraksi dengan media massa.

Bab ketiga yang tak kalah serunya, membahas permasalahan yang terkait dengan sorotan publik terhadap kinerja dan kebijakan Kementerian Kominfo yang cukup beragam, mulai dari era kepemimpinan Sofyan A. Djalil, lalu berganti dengan M. Nuh hingga Tifatul Sembiring.

Bab terakhir membahas pernik-pernik persaingan di ranah bisnis telekomunikasi dengan berbagai fluktuasi tantangannya yang menuntut kecermatan serta konsistensi yang tinggi dalam memonitor ketaatan penyelenggara telekomunikasi agar terminimalisir dari kemungkinan pelanggaran yang dilakukannya.

Dengan kajian yang lengkap tersebut, buku ini menjadi menarik dan sangat perlu untuk dibaca tidak hanya bagi para pengambil kebijakan, tetapi juga bagi masyarakat, mahasiswa dan praktisi lainnya untuk memahami bagaimana ilmu komunikasi itu sebaiknya diterapkan.

Dengan membaca buku ini, akan diketahui bahwa kehumasan bukan sekadar "pemadam api" masalah dari instansi personel tempatnya bekerja, tetapi juga harus mampu menghadirkan pencerahan untuk publik mengenai apa yang sebenarnya terjadi dibalik informasi yang beredar.

Bagi mereka yang ingin memenangkan pertempuran di era keterbukaan informasi, mengetahui ilmu bagaimana menguasai problematik secara substansial, bagimana cara menghadapi pers, serta bgaiaman memanfaatkan timing yang tepat untuk "bertempur" informasi, buku ini sangat dianjurkan untuk dijadikan referensi. Selamat membaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro