Terapi farmakoterapi dilakukan dengan pemberian OAE (Obat Anti Epilepsi), obat anti depresan SSRI dan obat golongan antispikotik. /bisnis.com
Fashion

Cara Menangani Penderita Epilepsi

Deliana Pradhita Sari
Senin, 7 April 2014 - 18:43
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Dokter Spesialis Kejiwaan Anak, Tjhin Wiguna, mengatakan anak dengan epilepsi harus selalu didampingi dan diberi dukungan agar tidak terisolir. Mereka juga ingin diterima oleh komunitas sosialnya.

“Ketika penderita sedang kumat kejang-kejang, mereka harus tetap didampingi hingga sadar. Jangan heboh sendiri dan panik,” katanya, enin (7/4/2014).

Mereka butuh pendamping yang menjelaskan apa yang sedang terjadi. Hal ini dilakukan karena penderita biasanya tidak sadar akan apa yang sedang terjadi pada dirinya.

Jika penderita epilepsi sampai menyakiti dirinya sendiri, tambahnya, itu berarti dia termasuk orang yang tertutup (introvert). Mereka kesal terhadap dirinya sendiri karena merasa tidak diterima dan digunjingkan di masyarakat.

Masa depan anak dengan epilepsi akan tetap bisa terkontrol meskipun tidak bisa sembuh 100%. Untuk menyembuhkannya perlu ada pendekatan psikososial dan pendekatan farmakoterapi.

Pendekatan psikososial dilakukan dengan edukasi keluarga dan anak, terapi keluarga yang harus lebih intensif dalam berkomunikasi, psiokoterapi konseling dan terapi kognitif perilaku supaya penderita lebih adaptif terhadap lingkungan sekitar.

Terapi farmakoterapi, jelas Tjhin, dilakukan dengan pemberian OAE (Obat Anti Epilepsi), obat anti depresan SSRI dan obat golongan antispikotik.

“Untuk mencegah penyakit epilepsi agar tidak kambuh adalah jangan biarkan penderita kelelahan dan kurang tidur. Jangan biarkan mereka melakukan aktivitas fisik berat diluar kebiasaan,” pungkasnya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro