Bisnis.com, JAKARTA -"Akhirnya, sampai juga," demikian kata-kata yang keluar dari hampir sebagian besar rombongan, termasuk saya, ketika bus yang ditumpangi karyawan Bisnis Indonesia sampai di pintu gerbang situs megalith Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (12/4/2014).
Di bawah komando Wakil Pemimpin Umum / Direktur Produksi dan Pengembangan Produk PT Jurnalindo Aksara Grafika (JAG) Ahmad Djauhar, sekitar 90 orang karyawan Bisnis Indonesia berwisata mengunjungi situs megalith Gunung Padang sebagai salah satu bentuk penyegaran, guna meningkatkan performa kinerja yang lebih baik lagi.
Perjalanan dimulai pukul 06.30 wib dan tiba di pintu gerbang parkiran situs Gunung Padang sekitar pukul 12.30 wib. Untuk menuju pintu masuk Gunung Padang sekaligus tempat pembelian tiket, pengunjung masih harus berjalan kaki sekitar 1,5 km dari area parker yang terletak disekitar pintu gerbang objek wisata Situs Gunung Padang.
Sepanjang perjalanan ini, pengunjung bisa menyaksikan keajaiban dunia, yakni ditemukannya sebuah bambu yang di dalam ruasnya terdapat lafal Allah dalam Bahasa Arab. Ruas bambu unik ini terdapat di sebuah mushola kecil sebelah sisi kiri saat menuju pintu masuk Gunung Padang.
Harga tiket masuk Situs Gunung Padang dibanderol sebesar Rp2.000 untuk turis lokal dan Rp5000 wisatawan asing. Menurut Widodo, Petugas Loket Situs Gunung Padang rata-rata jumlah pengunjung yang datang mencapai sekitar 8000 orang untuk turis lokal dan 300 orang asing setiap bulan.
Setelah membeli tiket, untuk mendaki Situs Gunung Padang, pengunjung akan dihadapkan pada dua pilihan rute pendakian, yakni dengan jarak tempuh pendek, sekitar 180 meter, namun kondisinya terjal, atau melalui jalur yang agak memutar, namun kondisi anak tangga yang cukup landai. Untuk yang jarang mendaki gunung sangat disarankan memilih rute yang landai agar tidak kelelahan sampai di puncak.
Setelah menaiki ratusan anak tangga, lelah pengunjung akan terbayarkan dengan pemandangan luar biasa ketika sampai pada teras pertama situs Gunung Padang didukung dengan udara yang sangat sejuk serta aura magis yang cukup kental terasa.
Perasaan damai dan tenang jelas terasa ketika menginjakkan kaki di teras pertama dari lima teras yang ada. Segala kelelahan menjadi sirna begitu menyaksikan kebesaran leluhur yang membangun punden berundak yang dianggap suci dan keramat dengan luasan areal sekitar 25 hektar ini.
Memang, beragam cerita mengenai Situs Gunung Padang menemani kami sebelum sampai lokasi, mulai dari yang bersifat cerita rakyat maupun ilmiah, termasuk yang menyatakan bahwa Situs Gunung Padang adalah dimungkinan sebagai peradaban tertua di dunia yang pernah ditemukan hingga saat ini.
