Bisnis.com, JAKARTA - Saya mempunyai 2 orang teman yang memiliki kebiasaan yang sungguh bertolak belakang. Salah seorang rekan kerja saya yang berusia 24 tahun hampir setiap hari mebersihkan telinganya dengan cotton bud.
Bahkan sehari intensitasnya bisa lebih dari 3 kali, tiap bangun pagi, sebelum mandi, setelah mandi hingga sebelum tidur. Entah karena terlalu rajin atau keenakan mengorek kuping, dia gemar sekali melakukannya.
Bersimpangan dengan teman sebaya di rumah yang berusia 23 tahun, dia hampir tak pernah membersihkan telinga. Jika terasa gatal baru dia bersihkan.
Di antara kedua kasus tersebut, metode manakah yang dianggap paling tepat untuk telinga kita?
Liang telinga terdiri dari lapisan kulit yang mengandung kelenjar. Lapisan terluar kulit akan selalu mengalami pengelupasan.
Serumen atau kotoran telinga merupakan campuran dari sekresi (hasil produksi) kelenjar di liang telinga dengan pengelupasan lapisan kulit liang telinga. Serumen berfungsi untuk membersihkan, melindungi telinga serta melumasi liang telinga.
Dokter spesialis Telinga Hidung Tenggorok (THT) Kartika Dwiyani mengatakan secara normal, terdapat mekanisme self cleansing dari serumen, yang bergerak ke luar dari liang telinga dibantu dengan gerakan rahang saat mengunyah atau berbicara.
Senada dengan Kartika, Dokter spesialis THT Hably Warganegara juga menyebutkan teknik self cleansing dari telinga terjadi di pagi hari setiap kita bangun tidur.
“Self cleansing akan terjadi secara otomatis tiap pagi hari. Hal ini ditandai dengan kuping kita yang terasa basah dan lembab,” katanya kepada Bisnis.com.
Kelembaban dan sensasi rasa basah tersebut, tambahnya adalah dampak dari mekanisme pembersihan diri si kuping yang terjadi secara otomatis.
Kartika kembali mengungkapkan dengan adanya teknik self cleansing maka penggunaan cotton bud untuk membersihkan telinga, tidak selalu baik. Ada beberapa jenis kotoran telinga yaitu konsistensi lunak, semi padat dan padat.
“Pada kotoran telinga yang konsistensinya semi padat atau padat, apabila dibersihkan menggunakan cotton bud malah akan mengakibatkan pendorongan kotoran telinga lebih ke dalam mendekati gendang telinga,” ujarnya.
Selain itu penggunaan cotton bud untuk membersihkan telinga yang berlebihan dapat mengakibatkan iritasi pada kulit liang telinga akibat gesekan yang dapat menyebabkan infeksi.
Penggunaan cotton bud yang terlalu dalam pada liang telinga juga dapat menyebabkan tertusuknya gendang telinga hingga menyebabkan kebocoran gendang telinga.
Penggunaan cotton bud juga sering menimbulkan benda asing pada liang telinga karena terlepasnya ujung kapas dari tangkainya dan tersangkut di dalam liang telinga.
“Jangan pernah membersihkan telinga dari alat-alat lain seperti besi, lidi bahkan peniti,” tuturnya. Hal ini, karena berakibat luka pada liang telinga atau robeknya gendang telinga yang diakibatkan oleh minimnya pengetahuan mengenai anatomi liang telinga.