Bisnis.com, TENGGARONG--Nadine Chandrawinata akan memainkan peran menjadi seorang jurnalis dalam
film berjudul Senja di Kota Raja, berlatar belakang alam di Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur.
Perempuan kelahiran 8 Mei 1984 itu dalam film diceritakan jatuh cinta kepada pemuda lokal Kutai.
"Saya bikin film ini ada romantisnya. Tokoh ini jatuh cinta ke pemuda lokal sini. Biasanya cowok jatuh cinta dengan cewek. Tapi kebalikan, cewek jatuh cinta sama cowok. Biasanya anak kota gengsi tapi film ini nggak. Film ini dibiikin dia (Nadine) jatuh cinta," ujar Sutradara Bambang Drias diwawancarai usai syukuran dengan Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari di Pendopo Tenggarong, Sabtu (15/6/2014) malam.
Film ini mengambil lokasi suting di icon wisata Tenggarong, Pulau Kumala, pedalaman Kalimantan di Kecamatan Muara Kaman dan sungai Mahakam. Adapun lawan main Nadine dan sebagai tokoh utamanya film ini yang menjadi pemuda lokal Kutai diperankan Denny Sumargo. Bambang Drias yakin pembuatan film ini berjalan sukses dan lancar karena mendapat dukungan masyarakat dan melibatkan film maker lokal.
Pada syukuran film ini, Bambang Drias memperlihatkan akting Nadine ketika tiba di Kalimantan. Ia berperan seorang jurnalis yang ditugasi atasannya meliput kejadian sedang berjalan di Bandara Aji Sultan Sulaiman Sepinggan Balikpapan. Kemudian, Nadine berkunjung Bukit Soeharto sebelum tiba di Tenggarong Kutai.
Untuk memerankan jurnalis, Nadine mengaku akan lebih banyak bertanya kepada para wartawan dan
seniornya Ray Sahetapy yang ikut bermain dalam film Senja di Kota Raja. "Saya akan main sebaik-baiknya dan banyak bertanya kepada om (Ray Sahetapy). kalau tidak bisa sesat di jalan," ujarnya. Nadine pun yakin cocok bermain di daerah Kutai Kartanegara karena dirinya memposisikan bagian daerah Kutai yang tinggal satu kesatuan Nusantara.
Ray Sahetapy menilai sutradara film Bambang Drias akan lebih eksplorasi daerah Kutai setelah melihat upacara adat Erau, 15-22 Juni 2014. Ia menilai film Senja di Kota Raja merupakan filmnya para jurnalis yang sudah semestinya dipromosikan karakter dalam tokoh film dan karakter daerah Kutai yang terbuka dan makmur.
"Supaya apa yang dimiliki Kutai dimiliki juga Papua dan Aceh. Sehingga, betul-betul kekuatan Nusantara muncul," ujarnya.