Bisnis.com, YOGYAKARTA - Senang berburu kuliner yang unik dan menarik? Mungkin The House of Raminten perlu didatangi.
Namanya saja sudah unik. Ketika membaca nama itu, semula yang terbayangkan adalah sebuah showroom busana atau butik eksklusif, yang menawarkan pakaian indah seperti kebaya dan lainnya.
Pasalnya gambar ikon yang ditampilkan adalah wajah seorang wanita bersasak tinggi, lengkap dengan kebaya dan selendang batik. Bibirnya yang merah menyala dimonyongkan seakan ingin disebut bibir yang seksi.
Setekah didekati, ternyata The House of Raminten adalah tempat makan, restoran yang ditata begitu unik dan tradisional, lengkap dengan perlatan musik dan ukiran Jawa.
Ketika masuk ke dalam, di halamannya berjejer kursi yang penuh dengan pengunjung. Ternyata mereka menunggu antre dipanggil, seperti layaknya ingin berobat ke dokter di rumah sakit.
Uniknya lagi para pelayan restoran tersebut berpakaian ala Jawa. Untuk laki-laki pakai kain panjang dengan atasan kaus oblong hitam berlengan pendek, dengan rompi warna krem. Mereka juga memakai dasi polkadot hitam putih di lehernya.
Sedangkan pelayan perempuan memakai bustier (kemben) merah, dengan bawahan kain batik. Pemakaian batik dibuat agak longgar agar bisa nelangkah dengan leluasa.
Di pinggang para pelayan tersebut menempel sebuah tas hitam berisi kertas dan pulpen, untuk mencatat orderan para tamu.
Radisa yang datang dari Jakarta, pada musim mudik Lebaran Idulfitri 1435 Hijriah, tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk datang ke Rumah Ramiten ini. Dia mendapat SMS dari temannya agar mencoba kuliner di kawasan Kotabaru, Yogyakarta itu.
Ketika mendaftar ke resepsionis, kata Radisa, dia mendapat nomor urut 13, dan harus sabar menunggu antrean sekitar satu jam.
"Saya pengen banget mencoba makanan di Raminten ini. Teman-teman memberi saran untuk datang ke sini. Mumpung di Yogya, sekalian mampir," ungkap Radisa saat ditemui di Rumah Raminten, Jumat (1/8/2014) malam.
Apa makanan yang disajikan di Rumah Raminten ini? "Ada berbagai pilihan menu yang ditawarkan. Untuk makan utama ada sego gudeg, sego ijo, ayam-ayam-an, ayam koteka, mangut lele, soto Raminten, bakso uleg, dan bubur ayam kelasworo, dan lainnya.
Sedangkan untuk minuman ada es purworukmi, es tenda, es monster, wedangan perawan tancep, dan es melankolis, serta lainnya.
Tempat makan Raminten ini cukup luas. Bisa menampung ratusan tamu. "Tempat ini sudah ada sejak 2008. Buka selama 24 jam," kata Nando, petugas di resepsionis.
Kuliner
MUDIK LEBARAN 2014: Berburu Kuliner di Yogyakarta
Penulis : Rahmayulis Saleh
Editor : Sepudin Zuhri