Bisnis.com, JAKARTA—Bendera berwarna-warni menggantung di langit-langit Lobby Teater Kecil, Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ TIM). Suara dan tawa anak terdengar di beberapa penjuru ruangan. Tidak sedikit juga anak yang terlihat berlari sambil tertawa dengan temannya.
Suasana ceria yang hadir dalam gedung ini karena sedang diselenggarakan Festival Teater Anak se-Jabodetabek. Festival ini dilaksanakan hingga hari ini, Ahad (7/09/2014).
Dengan tema karnaval, banyak perlombaan yang diselenggarakan, dari mulai lomba teater hingga lomba drama pendek. Salah satu perlombaan yang menjadi sorotan adalah perlombaan teater anak untuk usia sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama.
Acep S Martin, Ketua Lembaga Teater Jakarta, menjelaskan bahwa acara ini ditujukan untuk menumbuhkan kembali semangat berteater dari anak-anak.
Menurut dia, tujuan teater anak adalah pembentukan karakter dan penanaman nilai kepada anak. Dari teater ini, anak-anak dibentuk memiliki keberanian tampil menyatakan perasaan dan isi pikirannya. Peran yang merek mainkan pun melibatkan banyak aspek seperti emosi, pikiran dan konsentrasi.
“Kesenian itu, dalam hal ini teater, bukan semata-mata kecerdasan pikiran saja, tapi juga membangun kecerdasan emosi,” tutur Acep yang ditemui di sela-sela perlombaan.
Dengan adanya pembentukan karakter ini diharapkan kedepannya menumbuhkan perasaan berani dalam diri anak untuk berbicara di depan masyarakat bahkan timbul keberanian untuk menjadi seorang pemimpin.
Salah satu juri lomba teater, Edi Haryono menjelaskan mengenai penanaman nilai kepada anak dalam pementasan teater. “Cerita yang dibawakan mengandung nilai-nilai budi pekerti yang sekarang ini sudah mulai jarang didapatkan seorang anak,” tutur Edi.
Dari pelajaran sekolah anak akan dilatih dari aspek kognitif, sedangkan ketika berteater seorang anak akan dikembangkan juga melalui aspek afektif.
Harry De Fretes, praktisi dunia hiburan sekaligus juri perlombaan ini, pun mengemukakan hal yang serupa. Dia mengatakan seharusnya teater diberi lebih banyak ruang untuk dikembangkan. “Dari teater kita bisa mempelajari banyak hal yang mendasar yang diperlukan oleh seseorang, hal dasar ini bisa juga digunakan ketika orang tersebut mau melangkah lebih jauh di dunia hiburan,” tutur Harry.
Festival Teater Anak ini diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta bekerja sama dengan Lembaga Teater Jakarta. Festival ini sudah dilaksanakan sebanyak 13 kali. Pada tahun 2011, festival ini menjadi acara tahunan. Namun sebelumnya hanya dilaksanakan 2 tahun sekali.
Tahun ini 26 tim yang datang dari sanggar dan sekolah se-Jabodetabek memperlihatkan bahwa animo masyarakat terhadap teater tidak punah di tengah serangan hiburan modern. Edi sebagai juri pun terkesima dengan kemampuan anak-anak berteater. Dari aspek penyutradaraan dan musik pun sudah baik.
“Festival teater seperti ini harus dilakukan rutin, dilestarikan agar jangan terputus. Teater penting untuk pendidikan karakter yang sinergis untuk pemerintahan kedepan yang mengusung tema revolusi mental,” tutur Harry.