Bank syariah, pasar terbesarnya kalangan muslim. Foto aktivitas di salah satu bank syariah. / Bisnis
Referensi

Begini Strategi Jitu Mendekati Konsumen Religius

Inda Marlina
Jumat, 26 September 2014 - 13:01
Bagikan

Label halal berkembang menjadi salah satu standar yang diperhatikan konsumen dalam memilih produk dan jasa mulai dari makanan hingga layanan perbankan yang berbasis syariah.

Peneliti dan penulis buku Consumer 3000 Yuswohady melihat fenomena ini dari sisi pemasaran produk untuk konsumen muslim di Indonesia yang tumbuh bak jamur di musim hujan itu.

Produk-produk dengan nuansa Islami juga memberikan ciri khas tersendiri, contohnya ucapan “semoga berkah” yang selalu diucapkan oleh sales promotion girl  salah satu produk kecantikan yang namanya tengah menanjak akhir-akhir ini.

Perusahaan kosmetik tersebut menjamin seluruh bahan yang digunakan dalam produk kosmetika yang dipasarkannya mendapat sertifikasi halal dan aman digunakan oleh seluruh perempuan muslim.

Yuswohady dan tim penelitinya, dalam buku paling teranyar Marketing to The Middle Class Muslim, memotret peningkatan peranan produk bernuansa Islami dalam pola konsumsi masyarakat di Tanah Air.

Satu persatu produk tersebut dikupas dengan sajian data angka dan wawancara terhadap para konsumen yang menggemari produk berlabel halal itu.

Penulis buku itu memetakan strategi pemasaran pada kaum muslim kelas menengah dengan membaginya ke dalam empat karakter konsumen muslim dan enam prinsip dalam memasarkan produk.

Pembagian karakter konsumen muslim  berdasarkan survei kualitatif dengan menggunakan matriks yang tersusun atas dua dimensi yaitu mengukur fungsi sebuah produk bagi konsumen baik fungsi benda itu sendiri maupun fungsi emosional konsumen.

Karakter muslim pertama bersifat apatis. Sifat konsumen muslim ini dalam penilaian Yuswohady memiliki pengetahuan dan wawasan mengenai Islam yang masih rendah. Apabila memilih suatu produk, konsumen yang bersifat apatis tidak terlalu memperhatikan kualitas produk menurut syariah Islam.

Karakter konsumen muslim kedua adalah rasionalis. Karakter yang dominan dalam golongan ini adalah cenderung terbuka terhadap wawasan, tetapi masih memiliki tingkat kepatuhan pada nilai-nilai Islam yang rendah.

Konsumen dengan tipe ini cenderung mengedepankan emosi pada saat memilih produk.  Jika cocok, meskipun tidak ada label halal bahkan apabila bertentangan dengan syariah, mereka tetap menggunakannya.

Sifat konsumen ketiga dalam strategi pemasaran dalam buku ini adalah conformist. Konsumen dengan sifat ini cenderung menerapkan prinsip-prinsip Islam secara normatif dan mengarah pada sikap konservatif. Golongan ini akan memilih produk berlabel halal meski harus membayar lebih mahal.

Karakter terakhir disebut sebagai universalist. Kelompok ini memiliki wawasan luas dan menjalankan perintah Islam secara substansif. Para universalist cenderung kritis terhadap nilai-nilai produk Islami.

Misalnya, ketika memilih kredit motor, mereka tidak segan mengambil dari bank konvensional sebab di bank tersebut menetapkan penawaran bunga hingga 0%. Mereka menganggap hal itu bukan riba.

Selain empat karakter itu, buku ini juga mengupas enam prinsip yang harus diperhatikan dalam pemasaran produk Islam di antaranya konsumen semakin makmur dan melek teknologi, mereka semakin religius.

Buku ini bisa menjadi referensi untuk pemasaran produk Islami karena memuat paparan data dan contoh nyata produk yang tengah diminati masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Inda Marlina
Editor : Setyardi Widodo
Sumber : Bisnis Indonesia Week End edisi 28/9/2014
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro