Bisnis.com, MALANG - Besarnya potensi wisata budaya Kabupaten Malang mulai dilirik swasta. Adalah PT Intelegensia Grahatama selaku pengembang perumahan Singhasari Residence yang mulai menggarap potensi itu dengan menggelar sendratari dan musik keroncong di Candi Singosari.
Candi Singosari yang merupakan bukti kejayaan Kerajaan Singhasari itu disulap bak panggung terbuka dengan menampilkan sendratari Grebeg Jowo dari sanggar Mahajajagu Tumpang dan orkes keroncong Malang Utara Lawang.
Ditunjang dengan tata lampu dan kostum yang menarik, penampilan sendratari dan musik keroncong tersebut mampu memikat masyarakat maupun penyanyi Tompi yang datang bersama rombongan dari Indonesia Film (IdF) Community.
David Santoso, Direktur Utama Singhasari Residence di desa Klampok Kecamatan Singosari Kabupaten Malang, mengatakan kabupaten ini kaya akan potensi wisata baik alam maupun budaya.
“Kabupaten Malang dikelilingi sedikitnya 9 gunung dan deretan pantai yang indah. Bahkan secara khusus gunung Kawi dan Semeru telah mampu menjadi destinasi wisata yang menarik banyak wisatawan,” kata David di sela-sela pergelaran sendratari dan musik keroncong, Sabtu (1/11/2014) malam.
Keberadaan potensi alam tersebut akan kian komplit jika dilengkapi dengan pengembangan di bidang wisata budaya. Mengingat kabupaten Malang memiliki beragam kesenian tradisional maupun situs sejarah utamanya candi yang tidak hanya berada di Singosari namun juga Tumpang.
Melalui pergelaran sendratari dan musik keroncong di candi Singosari diharapkan bisa menjadi stimulus bagi pengembangan wisata budaya ke depan serta menjadi daya tari tersendiri bagi kalangan wisatawan.
“Kami sengaja mengundang kehadiran para fotografer profesional yang tergabung ke dalam Idf harapannya bisa terlibat dalam pengembangan pariwisata budaya kabupaten Malang melalui dokumentasi foto yang mereka miliki,” jelas dia.
Dengan potensi yang dimiliki itu bukan tidak mustahil kabupaten Malang bakal menjadi destinasi wisata ternama di Jawa Timur. Untuk itu pihaknya mengaku siap untuk menggelar agenda sejenis termasuk mengundang IdF setahun sekali.
Termasuk memberi ruang bagi hasil karya para fotografer yang tergabung dalam IdF tersebut di museum purbakala yang saat ini sedang dalam proses pembangunan.
Penyanyi Tompi mengaku mendapat banyak experience atau pengalaman berharga sewaktu melakukan turing fotografi bersama rombongan sekaligus mengabadikan pergelaran sendratari dan musik keroncong di candi Singosari.
“Ini baru kali pertama saya bersama rombongan datang ke candi Singosari. Kendati tidak sebesar candi Prambanan, namun keberadaan candi Singosari kian meneguhkan potensi kabupaten Malang di bidang wisata budaya,” ujar Tompi.
Menurut Tompi apa yang dilakukan oleh pihak swasta dalam hal ini Singhasari Residence layak untuk diapresiasi. Apa yang dilakukan tersebut mengindikasikan kepedulian tinggi pihak Singhasari Residence dalam pengembangan pariwisata di kabupaten Malang.
Karena bagaimana pun pengembangan pariwisata tidak hanya bergantung pada pemerintah daerah (pemda). Tanpa dukungan pihak swasta adalah sebuah keniscayaan sektor pariwisata di daerah bisa berkembang.
“Apalagi saya juga sudah melihat dari dekat kawasan Singhasari Residence yang bangunannya didesain menarik dengan menonjolkan model gabungan Belanda [kolonial] dan Jawa. Kalau pengembang memiliki komitmen seperti Singhasari Residence maka pariwisata di daerah akan maju dan berkembang,” sambungnya.
Founder IdF Community, Benny Asrul, mengatakan IdF siap untuk datang kembali sekaligus menyambut baik tawaran yang diberikan Singhasari Residence yang memberikan ruang bagi hasil karya fotografer di museum.
“Kami siap untuk memromosikan dan mempublikasikan hasil hunting fotografi kami demi pengembangan wisata di kabupaten Malang melalui koneksi yang kami miliki baik secara nasional maupun internasional,” tambah