Ilmuwan di AS menemukan virus mematikan./JIBI
Health

Virus Mematikan Baru Ditemukan di Kansas

Nenden Sekar Arum
Sabtu, 21 Februari 2015 - 22:19
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Para ilmuwan di Amerika Serikat melaporkan ditemukannya virus mematikan baru yang belum pernah ditemukan di mana pun sebelumnya.

Virus yang diberi nama Bourbon tersebut terbukti telah membunuh seorang pria asal Kansas pada tahun lalu.

Sebelum diduga terkena virus, pria tersebut telah digigit kutu yang membuat dia jatuh sakit, sehingga para ilmuwan percaya kutu tersebutlah yang membawa virus tersebut.

Ahli Epidemiologi Kansas Charles Hunt mengatakan dia dan timnya merasa terkejut ketika virus tersebut ditemukan, dan belum banyak hal yang mereka ketahui tentang Bourbon. "Sangat penting mengetahui gejala ini dari perspektif kesehatan masyarakat, karena ada kemungkinan ada orang lain yang juga terinfeksi virus ini," paparnya seperti dikutip nbcnews.com, Sabtu (21/2/2014).

Tim peneliti tidak memberi keterangan lebih lanjut terkait pria yang diduga menjadi korban virus Bourbon, selain pria yang berusia di bawah 50 tahun tersebut bekerja di luar ruangan dan memiliki gigitan kutu di bahunya.
Beberapa hari kemudian, dia merasakan mual, diare dan lemah. Pada hari ketiga, dia mengalami demam, nyeri otot dan menggigil. Dokter kemudian memberikan resep antibiotik.

Namun,  pada hari keempat, kondisi pasien tersebut semakin parah dan tak sadar diri, sehingga dibawa ke rumah sakit dengan ambulan. Tak lama, dia mengalami kegagalan hati dan ginjal, dan meninggal 11 hari setelah pertama kali mengalami gigitan kutu.

Dalam waktu dekat, para peneliti dan ilmuwan segera mengunjungi daerah Kansas untuk mencari dan meneliti kutu, nyamuk dan hewan lain yang mungkin membawa virus tersebut.

Sumber : nbcnews.com
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro