Bisnis.com, JAKARTA -- Sudah lazim diketahui bahwa kunci utama memberikan gizi seimbang bagi anak adalah dengan memberikan menu makanan yang bervariasi setiap harinya, mulai dari asupan karbohidrat seperti nasi hingga lauk pendamping seperti daging, sayuran dan buah-buahan. Sayangnya, beberapa ibu mengalami kendala dalam menghadapi anak yang pilih-pilih makanan sehingga kerap menyiasatinya dengan memberikan suplemen.
Kini tersedia beragam suplemen bagi anak di pasaran, mulai dari minyak ikan, atau khusus vitamin, lengkap dengan bentuk yang bervariasi antara lain kapsul, tablet, bahkan sirup. Pertanyaannya, kapan sebetulnya anak membutuhkan suplemen?
Menurut dokter spesialis anak konsultan nutrisi dan penyakit metabolik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Yoga Devaera, suplemen adalah produk yang digunakan untuk melengkapi makanan, biasanya mengandung satu atau lebih bahan berikut, antara lain vitamin, mineral, dan zat gizi lain yang dibutuhkan untuk meningkatkan Angka Kecukupan Gizi (AKG). Karena sifatnya yang hanya sebagai pelengkap, Yoga menganjurkan para ibu untuk memberikan suplemen seperlunya saja.
“Pertama lihat pola makan dan kebiasaan anak, lalu kalau perlu lakukan pemeriksaan darah. Dari hasil itu kita bisa tahu suplemen apa yang dibutuhkan. Namun bila anak bisa makan bervariasi, dengan asupan gizi lengkap dan seimbang pada menu, tidak perlu menambahkan suplemen,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, pada anak yang tidak mau mengonsumsi sayur dan buah, Ibu bisa berikan suplemen yang mengandung serat dan multivitamin, sehingga gizi anak tercukupi. Jika hasil pemeriksaan darah anak menunjukkan kadar hemoglobin yang rendah, maka anak memerlukan suplemen yang mengandung zat besi dan seng.