Bisnis.com, JAKARTA – Guna menyelenggarakan pesta pernikahan yang berkesan, tak jarang para pasangan calon pengantin membuat rekening tabungan bersama untuk mempersiapkan anggaran. Meski demikian, langkah tersebut sesungguhnya memiliki risiko tersendiri yang patut diperhitungkan.
Terkait dengan hal tersebut, perencana keuangan dari Zelts Consulting Ahmad Gozali tidak menyarankan bagi calon pengantin untuk membuat rekening bersama meski tujuannya membiayai pernikahan mereka. Hal tersebut guna mengantisipasi kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi di masa mendatang.
“Istilahnya sebelum janur kuning melengkung, jangan terburu-buru membuat rekening bersama,” ujarnya.
Menurutnya, meski sepintas membuat rekening bersama terkesan seperti ide yang bagus, tetapi sebetulnya juga memiliki risiko buruk bagi kedua pasangan, terlebih bila ternyata mereka harus berpisah. Jika hal tersebut terjadi, memisahkan kembali rekening bersama akan menambah suasana perpisahan kian runyam.
Jadi, alih-alih membuat rekening bersama ,kedua calon mempelai lebih baik membuat komitmen bersama investasi dana pernikahan sesuai kesanggupan masing-masing, yang juga dilakukan di rekening masing-masing. Cara ini akan jauh lebih aman dan efektif untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Hal lain yang harus diperhatikan adalah jangan terjebak pada ungkapan ‘sekali seumur hidup’, lebih baik berfokus pada ‘yang berlangsung selamanya seumur hidup’,” ujarnya.
Ucapannya tersebut menyinggung biaya pernikahan dengan jumlah fantastis demi memuaskan gengsi keluarga kedua belah pihak. Menurutnya, biaya hidup setelah pesta pernikahan jauh lebih penting.
Oleh karena itu, para calon pasangan suami-istri juga perlu untuk memisahkan dana investasi pesta pernikahan dengan dana kehidupan rumah tangga setelah menikah. Bijaklah melakukan manajemen kebutuhan (need) dan keinginan (wants) demi kesehatan finansial bersama di masa depan.
