Reclaim/Collider
Entertainment

FILM WEEKEND: Reclaim, Ceritakan Kasus Kejahatan Perdagangan Anak

Newswire
Jumat, 8 Mei 2015 - 10:33
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- Akhir pekan ini, Reclaim, film drama yang mengisahkan tentang kasus perdagangan anak bisa menjadi pilihan tontonan Anda di bioskop.

Film ini bercerita tentang Steven (Ryan Phillippe) dan Shannon (Rachelle Lefevre) yang mengadopsi seorang anak yang orang tuanyatelah tewas karena menjadi korban gempa bumi Haiti pada tahun 2010 silam.

Mereka mendapatkan informasi terkait program adopsi tersebut dari situs yang menamakan dirinya sebagai "International Rescue Adoption" (IRA).

Kedua pasangan tersebut harus menyetorkan terlebih dahulu uang sebesar US$60.000 untuk dapat mengadopsi seorang anak yatim piatu dari Haiti yang bernama Nina (Briana Roy).

Pasangan Steven-Shannon sendiri ditakdirkan tidak bisa memiliki anak karena rahim Shannon terluka akibat kecelakaan yang melibatkan truk sampah pemerintahan lokal di Chicago.

Dampak dari kecelakaan lalu lintas itu, kedua pasangan itu juga memperoleh uang restitusi sebagai ganti rugi dalam jumlah yang besar dari pihak pemerintahan lokal setempat.

Uang ganti rugi itulah yang kemudian digunakan pasangan itu untuk membeli rumah baru sekaligus berupaya mengadopsi Nina.

IRA, yang dipimpin oleh Gabrielle Reigert (Jacky Weaver), mengatakan kepada pasangan tersebut bahwa mereka harus ke Puerto Rico untuk menjemput Nina.

Untuk mempercepat proses pengadopsian serta memperat hubungan antara pasangan tersebut dan Nina, Steven harus merogoh kocek lebih dalam lagi, sehingga total biaya yang dihabiskan untuk mendapatkan Nina sebagai anak adopsi mereka mencapai sekitar 100.000 dolar AS.

Tidak disangka baik oleh Steven maupun Shannon, Gabrielle Reigert ternyata adalah inisiator dari perdagangan anak yang memiliki anak buah para begundal jalanan yang dipimpin oleh Benjamin (John Cusack).

Modus dari perdagangan anak itu adalah setelah uang berhasil disetorkan ke rekening IRA dan sang anak dipertemukan kepada orangtua barunya, kemudian sang anak diambil kembali secara diam-diam.

Hal itulah yang menimpa Nina yang diambil oleh gerombolan Benjamin atas instruksi Reigert. Setelah Nina hilang, pasangan Steven dan Shannon menjadi kebingungan.

Ketika mereka melapor kepada kepolisian setempat, komandan polisi lokal (John Guzman) mengemukakan bahwa tindak kejahatan perdagangan manusia yang bermodus "adopsi anak" memang kerap terjadi.

Kejahatan perdagangan anak seperti itu dinilai bisa terjadi di mana saja dan kapan saja.

Mendengar hal tersebut, pasangan Steven-Shannon tidak menyerah dan kembali berupaya mencari Nina yang mereka anggap sudah sebagai anak sendiri.

Film yang awalnya berupa kisah drama mengenai pengadopsian anak pada bagian terakhir berubah seketika menjadi adegan-adegan aksi kejar-kejaran antara pasangan Steven-Shannon melawan komplotan Reigert-Benjamin.

Terlepas dari plot skenario yang mudah ditebak serta kurang menampilkan "kejutan" yang menarik, film ini mengangkat tema yang selama ini mendera banyak negara, tetapi masih belum mendapatkan perhatian intensif dari sejumlah pihak, yaitu perdagangan manusia. (Antara)

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro