Bisnis.com, PARIS- Rumah mode asal Italia, Fendi, memulai debutnya dalam menghadirkan koleksi haute couture di Paris, Prancis, Rabu (8/7/2015), namun peragaan busana itu justru mendapat kecaman dari aktivis pencinta hewan.
Sejumlah aparat keamanan tampak menjaga ketat Theatre des Champs Elysees, Paris, ketika peragaan busana couture Fendi berlangsung. Ini merupakan pertama kalinya Fendi berpartisipasi dalam peragaan busana haute couture itu, meski bukan hal baru bagi sang direktur kreatif Karl Lagerfeld, yang juga menjadi desainer di rumah mode Chanel.
Koleksi debut Fendi di peragaan busana couture ini didominasi oleh busana berdetail bulu yang disebut sebagai “haute fourrure” atau high fur, sebuah koleksi bulu-bulu mewah yang diambil dari binatang.
Sedikitnya 20 demonstran berteriak-teriak di depan lokasi peragaan busana sambil membawa spanduk bertuliskan, “Fur: stop torture (Bulu: berhenti menyiksa).
Kelompok aktivis hewan itu berasal dari Yayasan Brigitte Bardot, sebuah yayasan yang didirikan oleh sang aktris Prancis untuk mendukung hak-hak hewan.
Bardot bahkan sempat menuliskan surat kepada kucing milik Lagerfeld, Choupette, dan meminta si kucing untuk membujuk Lagerfeld menghentikan penggunaan bulu dalam hasil karyanya. Bardot kemudian memfoto surat itu dan mengunggahnya di akun Twitter pribadinya.
Lagerfeld pernah mengatakan pada The New York Times bahwa dia “bersimpati” dengan para aktivis anti-bulu, namun menghilangkan itu di industri fashion akan menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan.
“Bagi saya, selama orang masih makan daging dan memakai pakaian kulit, saya masih belum menerima pesannya. Sangat mudah untuk menolak bulu, tapi ini adalah sebuah industri,” katanya, dilansir Reuters.
Koleksi Fendi kali ini menampilkan ragam mantel bulu dalam warna hitam dan putih, meski ada pula koleksi mantel bulu dalam nuansa warna pink dan krem.
Peragaan busana ini juga menjadi penanda bagi karir Lagerfeld selama 50 tahun di rumah mode asal Italia tersebut. (Bisnis.com)
