Bisnis.com, JAKARTA — Kreativitas perancang busana terus diasah, sembari menghadapi berbagai tantangan di dunia mode.
Perancang busana Hian Tjen pun, harus menggali masa-masa dia mulai meniti karir sebagai fashion designer, masa-masa awal dengan pemikiran kreatif yang lebih bertumpu pada keindahan dan kelembutan.
Menilik kilas balik masa-masa awal menjadi perancang busana membawa Hian Tjen mempersembahkan koleksi berjudul "THE SEED". Seperti sebuah bibit akan tumbuh menjadi bunga yang indah, karyanya akan juga tumbuh menjadi karya yang indah.
Hian Tjen menjelaskan, ide "THE SEED" muncul ketika dia melihat kilas balik perjalanan yang telah membawanya ke posisi saat ini.
"Sebuah perjalanan panjang yang saya jalani, seperti ibarat kata menyaksikan dan merasakan benih yang tumbuh menjadi flora yang indah, di mana itu merupakan posisi saya sekarang yang amat saya syukuri," ujar Hian Tjen.
Dia mengingat kembali setiap proses yang dilalui, mulai dari belum bisa apa-apa hingga sampai ke pencapaian seperti saat ini.
"Dari sana saya terinspirasi untuk memanfaatkan kesempatan dengan baik, menggenggam benih-benih yang merupakan metafora dari kreativitas saya. Diperindah dengan gaya desain saya, konstruksi yang modern, serta femininitas yang dibuat dengan kreasi yang elegan, dilengkapi dengan craftmanship yang mendetail." Ujar Hian Tjen
Koleksi "THE SEED" ditampilkan dengan tatanan dekoratif, dan banyak menggunakan teknik bordir di atas bahan yang sangat halus, seperti tulle. Hian Tjen menggunakan bermeter-meter tulle, dihiasi dengan hamparan bunga dan dedaunan, sehingga tercipta motif baru di halusnya permukaan tulle yang transparan.
"Akurasi eksekusi bordir dilakukan dengan skill dan ketelitian prima, agar jarum tidak membuat tulle berkerut dan bergelombang," jelasnya.
Adapun, menjadi ciri khas Hian tjen, pilihan warna berupa warna-warna lembut seperti ungu, pink, hijau olive, putih, abu-abu, biru, peach, yang kesemuanya dalam spektrum dusty (kesan berdebu).
"Warna -warna ini dipilih karena hal ini terkait dengan flora yang tumbuh di tanah, berbalut debu namun memaparkan formasi warna cantik yang down-to-earth. Bordir flora juga dikembangkan lagi menjadi flora 3D," ujarnya
Selain bordir, Hian Tjen juga bermain dengan tekstur pleats, tidak hanya bahan yang lurus vertikal, namun ada juga yang dilipit satu per satu dengan tangan, bersusun diagonal, ada juga yang jejak lipatan diikat silang-silang dengan benang halus menyerupai teknik makrame.
Hian Tjen juga mempercantik tampilan koleksinya dengan teknik lukis yang digunakan untuk menangkap keindahan dan kelembutan pada seni flora dan dedaunan. Selain bahan tulle, koleksi ini juga menggunakan bahan organza, lace, dan linen.
Rancangan gaun juga terdiri atas corset dress dengan rok-rok gathered dari berlapis-lapis tulle yang padat tetapi ringan, berdimensi dengan bordir flora tampak di lapisan-lapisan yang berbeda.
"Beberapa bagian rok ada juga yang dihiasi dengan barisan feathers atau bulu-bulu. Celana pendek dipadankan dengan cropped jacket, ada juga celana panjang yang seluruh permukaannya tertutup rapi oleh gradasi fringe, untaian mutiara halus, dipadankan dengan vest atau rompi. Koleksi ini menghadirkan kesan romantis, subtle, cantik, dan elegan," kata Hian Tjen.
Dalam kesempatan ini Hian Tjen juga mendesain tiga perhiasan bersama Adelle Jewellery. Hian Tjen juga memiliki kemampuan merancang perhiasan ketika menjadi finalis ajang Concours Internationale de Jeunes Createurs de Bijoux 2005 di Paris.
Ada tiga kalung mewah yang di desain, bernama The Vibrant Daylily dengan sebuah gemstone Tsavorite Garnet; The Orchid Blossom, dengan gemstone Amethyst; dan The Sunflower Serenade, dengan gemstone Citrine.