Stem cell akan ditambahkan ke bagian tulang rawan yang bolong. /Bisnis.com
Health

Atasi Kerusakan Tulang Rawan Lutut dengan Stem Cell

Tisyrin Naufalty Tsani
Minggu, 4 Oktober 2015 - 07:50
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pengobatan dengan menggunakan stem cell tergolong baru di bidang kedokteran karena mulai muncul di dunia sekitar 1998. Di Indonesia, pengobatan menggunakan stem cell atau disebut juga sel punca atau sel induk mulai berkembang pada 2006.

Dokter Spesialis Bedah Orthopaedi dan Traumatologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Andri M. T. Lubis mengatakan pada kasus kerusakan tulang rawan lutut, stem cell akan ditambahkan ke bagian tulang rawan yang bolong. “Diharapkan, stem cell akan tumbuh menjadi tulang rawan menggantikan tulang rawan yang rusak,” katanya.

Menurutnya, penyembuhan secara spontan pada tulang rawan yang rusak sulit terjadi. Hal tersebut dikarenakan area tulang rawan hanya memiliki sedikit sekali pembuluh darah. Tak cuma itu, kelainan pada tulang rawan tidak mencapai jaringan tulang sehingga tidak ada akses kepada sel-sel yang dapat menyembuhkan.

Kerusakan tulang rawan yang berat bisa menyebabkan osteoarthritis atau peradangan pada sendi. Saat ini, intervensi terapi pembedahan maupun non pembedahan pada penyakit osteoartritis terbatas hanya untuk meringankan dan atau memperbaiki bagian tertentu saja. Selanjutnya, harus dilakukan operasi penggantian lutut secara keseluruhan.

Orangtua seringkali mengalami kerusakan pada tulang rawan. Pengobatan dengan stem cell cocok untuk diterapkan mengingat stem cell memiliki sifat dapat berkembang menjadi sel apapun tergantung di mana ditempatkan.

Untuk penyembuhan kerusakan pada tulang rawan lutut, stem cell yang digunakan berasal dari sumsum tulang pasien itu sendiri. Saat ini, cara tersebut biasa diterapkan kepada pasien dengan usia 15—55 tahun, karena kemampuan berkembang stem cell mereka masih cukup bagus. Sementara itu, pasien dengan usia di atas 60 tahun kurang memungkinkan menggunakan cara pengobatan tersebut.

Setelah melakukan pengobatan dengan stem cell, pasien tidak boleh langsung menginjakkan kakinya serta mengangkat beban berat. Pasien harus menggunakan tongkat untuk sementara waktu. Tujuannya, agar tulang rawan yang barus terbentuk tidak mengalami kerusakan.

Selain dari tubuh pasien sendiri, stem cell sebetulnya dapat diambil dari sumber lainnya seperti pendonor hingga embrio. Namun, berhati-hatilah karena ada pula pihak-pihak yang menawarkan stem cell yang diambil dari hewan seperti kelinci dan domba.

“Sumbernya dari spesies yang berbeda dan belum terbukti manfaatnya,” katanya.

Selain untuk menyembuhkan kerusakan pada tulang rawan, penelitian tentang manfaat stem cell masih terus berjalan. Ke depannya, stem cell diyakini dapat menjadi solusi dari berbagai penyakit degeneratif yang belum ada obatnya seperti diabetes, parkinson, dan demensia.

Menurut Founder and Senior Advisor PT Kalbe Farma Tbk Boenjamin Setiawan, stem cell akan menjadi solusi untuk penyakit degeneratif karena pada dasarnya bagian tubuh yang bermasalah jika diberi stem cell akan melakukan regenerasi sel kembali. “Berusaha memperbaiki sel yang rusak,” katanya.

Saat ini, cukup banyak universitas negeri di Tanah Air yang melakukan penelitian terkait stem cell. Namun, dia berharap universitas swasta juga tertarik meneliti stem cell karena diyakini memiliki banyak manfaat yang harus dibuktikan kebenarannya.

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Minggu (4/10/2015)
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro