Bisnis.com, JAKARTA-- Indonesian Fashion Chamber (IFC) yang digagas perancang mode Ali Charisma mengampanyekan penggunaan sarung sebagai busana identitas Indonesia
Menurutnya, Indonesia tak boleh kalah dengan negara lain seperti China yang memiliki cheongsam dan Jepang yang memiliki kimono. Meskipun sarung tak hanya digunakan di Indonesia tapi dia menganggap dikenakannya sarung oleh berbagai kalangan di Indonesia sejak lama.
"Kami pengen Indonesia punya identitas. Jepang kan punya kimono, China cheongsam. Kami ingin buat sarung sebagai identitas dan membuatnya lebih kontemporer," ujarnya dalam jumpa pers di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Rabu (16/12/2015).
Melalui kampanye sarung is my new denim, pihaknya ingin menyetarakan sarung dengan denim. Pasalnya, denim yang awalnya dipakai para pekerja tambang ternyata bisa diterima berbagai kalangan.
Adapun, sarung, ingin diciptakan menjadi busana sehari-hari hingga formal. Hal ini, katanya, akan menjadi tantangan baru bagi perancang mode untuk membuat sarung hadir dengan sentuhan modern.
"Nantinya sarung bisa dipakai di banyak keperluan tidak hanya adat, bekerja, ke mal. Ini jadi challenge bagi desainer mendesain seusai keperluan mulai dari street wear dan resort wear," katanya.
Sebagai gambaran, dia menyebut bila seseorang memiliki empat helai celana denim maka harus ada empat sarung di lemarinya. Dengan demikian, sarung bisa dibawa kemana pun tanpa peduli kesempatannya.
"Jadi kemana pun kita pergi, sarung kita bawa," katanya.