Bisnis.com, KINTAMANI -- Bayangkan suatu pagi, siang atau sore hari Anda tengah santai di pinggir danau yang dikelilingi gunung. Langit cerah tetapi tidak terik.
Mata dipenuhi warna hijau dedaunan dan putih kabut menyelimutinya. Sementara telinga dimanjakan gemericik air dan riak permukaan danau.
Bukan cuma itu, lidah pun ikut bermanja-manja mengunyah dan menyesap daging ikan nila spesial. Bukan hanya cita rasa spesial, karena berasal dari ikan tangkapan lepas di danau. Tapi, istimewa juga karena dibalut bumbu khusus yang jadi primadona desa setempat.
Gambaran tersebut mungkin membuat pikiran Anda akan melanglang buana ke berbagai penjuru dunia. Percayalah, sesungguhnya keasyikan mengunyah nila di atas restoran terapung ini ada di Tanah Air. Silakan datang ke Kintamani, Bali lalu turun sampai ke Danau Batur.
“Saya namai bumbu ikan ini ikan nyat-nyat bumbu kedisan. Kedisan adalah nama desa di Danau Batur tempat restoran ini ada,” ujar Nyoman Sudarmi saat ditemui di Restoran Apung Kedisan, Kintamani, Bali, Kamis (10/12/2015).
Wanita berkulit sawo matang dengan tubuh sintal itu adalah istri dari pemilik restoran, Wayan Rena Wardana. Keduanya merintis bisnis restoran apung sejak 2006. Ini ibarat muara beragam bisnis dan profesi yang pernah mereka geluti semasa usia produktif.