Bisnis.com, JAKARTA – Para pelancong yang hobi menyusuri sejumlah wilayah di luar negeri nampaknya harus mewaspadai sejumlah tempat di Amerika Latin dan Karibia.
Seperti dilansir Thomson Reuters Foundation, (22/1/2016), nyamuk pembawa virus Zika telah menyebar di sejumlah besar wilayah Amerika Latin dan Karibia. Penyebaran virus Zika berlangsung cepat di wilayah ini.
Sejauh ini tercatat 21 negara dan daeragh di kawasan ini melaporkan kasus virus Zika.
Jumlah itu lebih dari dua kali lipat dibandingkan angka kejadian pada sebulan sebelumnya berdasar data per 21 Januari yang disusun pakar kesehatan dari Pan American Health Organization (PAHO).
PAHO adalah kepanjangan tangan dari Badan Kesehatan PBB, World Health Organization (WHO).
“Virus Zika diperkirakan menyebar di seluruh wilayah Amerika Latin dan Karibia,” ujar Marcos Espinal, kepala departemen komunikasi PAHO/WHOkepada Thomson Reuters Foundation dalam sebuah wawancara melalui telepon.
Virus Zika pertama kali diidentifikasi di Uganda pada 1947 dan hingga 2014 masih belum diketahui di kawasan Amerika.
Serangan virus ini umumnya bersifat sedang, namun PAHO mengingatkan bahwa serangan ini terkait dengan kasus kerusakan otak pada bayi yang baru lahir di Brazil.
“Terdapat bukti yang kuat dan terus berkembang yang menunjukkan bahwa Zika berperan dalam kasus [kerusakan otak pada bayi] ini. Meski begitu sejauh ini masih sulit disimpulkan penyebab dan efek yang terjadi,” ujar Espinal dari PAHO.