Bisnis.com, LOS ANGELES – Sylvester Stallone merasa senang bisa kembali menjadi nomine Oscar setelah 40 tahun, tapi dirinya sempat ragu untuk menghadiri ajang tersebut di tengah-tengah kontroversi kurangnya keberagaman dalam perolehan nominasi.
Stallone, 69, merupakan satu-satunya orang yang dinominasikan dalam film Creed, meskipun film itu dibintangi oleh aktor kulit hitam Michael B. Jordan dan disutradarai oleh Ryan Coogler, yang juga berkulit hitam.
“Saya tidak pernah menyangka akan mengadapi permasalahan seperti ini lagi,” kata Stallone kepada para reporter dalam acara luncheon tahunan untuk merayakan para nomine Oscar, Selasa (9/2/2016).
“Saya sangat senang dengan nominasi yang saya dapatkan ini, dan akhirnya putri-putri saya melihat saya sebagai seorang aktor, bukan lagi sebagai pemain golf yang buruk,” canda Stallone.
Stallone terakhir kali dinominasikan untuk Oscar berkat film Rocky pada 1976, yang ditulis dan dibintangi olehnya. Film tersebut mendapatkan penghargaan Best Picture, tanpa memberi penghargaan khusus padanya sebagai aktor.
Kini dia dianggap sebagai unggulan untuk mendapatkan Oscar di kategori Best Supporting Actor berkat perannya kembali sebagai Rocky Balboa, yang kini menjadi pelatih tinju, dalam film Creed.
Stallone mengatakan kesuksesannya ini juga berkat Jordan dan Coogler, yang ada di antara orang-orang kulit berwarna, yang tahun ini tidak mendapatkan nominasi satu pun di ajang Academy Awards atau Oscar tahun ini.
Setelah aktor kulit hitam Will Smith dan sutradara Spike Lee mengatakan mereka tidak akan menghadiri Oscar 2016 sebagai bentuk protes, Stallone bertanya pada Coogler tentang apa yang harus dia lakukan.
“(Coogler) mengatakan, pergilah dan wakili film ini. Kami berpikir kamu berhak mendapatkannya. Saya berkata padanya, Jika kamu mau saya pergi, maka saya akan pergi. Tapi jika tidak, maka saya tidak akan pergi. Dia bilang, saya ingin kamu pergi,” jelas Stallone.