Bisnis.com, PONTIANAK – Pelaku usaha perhotelan dan restoran di Kalimantan Barat (Kalbar) menyayangkan langkah kurang optimal dari pemerintah mempromosikan Tugu Khatulistiwa sebagai lokasi menyaksikan peristiwa gerhana matahari total (GMT).
Ketua PHRI Kalbar Yuliardi Qamal mengatakan, semestinya momentum langka, Kota Pontianak dilewati 93% GMT dilakukan di Tugu Khatulistiwa dan disebarkan informasi secara luas sejak tahun lalu.
“Padahal kita (Kalbar) punya Tugu Kharulistiwa, sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh pemerintah daerah untuk menarik wisatawan lebih banyak lagi. Daerah lain saja maksimal mempersiapkangerhana, kenapa kita tidak,” kata Yuliardi, Senin (7/3/2016).
Pihaknya, kata dia, melalui anggota PHRI, seperti manajemen hotel Santika dan Aston menyiapkan bus untuk mengantarkan tamu hotel yang berminat menyaksikan gerhana matahari total pada 9 Maret 2016.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengutarakan, pemkot telah menyiapkan 2 lokasi pengamatan gerhana matahari total yakni di halaman Masjid Raya Mujahiddin dan kantor Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
“Kami memberi ruang kepada warga untuk 2 titik mengamati gerhana matahari total dan disipakan teropong dan kaca mata khusus yang ingin menyaksikan detik-detik fenomeda alam langka ini,” kata dia.